Mohon tunggu...
Yola Medistya
Yola Medistya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi, UNJ

Enjoy the process

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Minat Literasi Membaca Masyarakat Indonesia pada Era Digital

26 Oktober 2023   19:30 Diperbarui: 26 Oktober 2023   19:58 1228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

YOLA MEDISTYA

Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

yolamedis.tya12@gmail.com

 

PENDAHULUAN

Minat membaca merupakan suatu kecenderungan hati yang tinggi terhadap suatu bacaan. Perkembangan minat literasi membaca pada masyarakat saat ini kian meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi masih tergolong sangat rendah. Padahal dengan adanya teknologi pada era digital ini, kita seharusnya sudah mudah untuk mendapatkan informasi yang menarik dengan cara membaca melalui media-media online saat ini. Tetapi, minat baca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah.

Rumusan Masalah

Artikel ini akan membahas beberapa masalah yang ada di dalam masyarakat Indonesia mengenai minat baca, diantaranya adalah :

  • Bagaimana kondisi minat baca yang ada di Indonesia?
  • Bagaimana posisi Indonesia di ranking dunia dalam hal literasi ?
  • Bagaimana peran teknologi dalam era digital membantu minat masyarakat Indonesia dalam membaca?
  • Apa peran kita sebagai masyarakat untuk membantu menaikan minat baca masyarakat Indonesia?
  • Apa yang seharusnya dilakukan pemerintah untuk menaikan minat baca masyarakat Indonesia?

Argumen

Kondisi minat baca di Indonesia ditahun 2022 kemarin mengalami peningkatan sebesar 7,4% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Dalam hal ini Indonesia menempati posisi ke-62 dari 70 negara. Ini merupakan peringkat yang buruk walaupun Indonesia mengalami peningkatan minat literasi membaca. Dengan adanya teknologi saat ini, seharusnya teknologi sudah mempermudah seseorang dalam menarik minat masyarakat akan pentingnya membaca dengan benar. Karena tidak semua informasi di era digital ini benar adanya. Sebagai makhuk yang bermasyarakat, kita memiliki tugas untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia dengan melakukan seminar pentingnya literasi di era digital seperti ini. Tidak hanya peran masyarakat yang berperan untuk menaikan minat baca masyarakat Indonesia di era digital ini, tetapi peran pemerintah juga sangat penting. Pemerintah dapat menyediakan media, saluran bacaan, menyuarakan betapa pentingnya membaca, membuka perpustakaan berjalan, dan masih banyak lagi.

Kajian Literatur

Minat baca adalah salah satu bentuk kebutuhan dasar manusia modern dalam kaitannya dengan pemenuhan rohani (Priyanto, 2009 : 10-13)

Pembaca yang sangat termotivasi adalah orang yang mampu membuat diri mereka mempuyai kesempatan menjadi literasi dan mereka mulai membuat diri mereka sebagai pembelajar literasi (Guthrie, 2001 : 18-20)

Semakin besar peluang masyarakat untuk membaca melalui fasilitas yang tersebar luas, semakin besar pula stimulasi membaca sesama warga masyarakat (Baderi, 2005 : 23-25)

Peranan pemerintah merupakan abdi sosial dari keperluan-keperluan yang perlu diatur dalam masyarakat (Tjokroamidjojo, 1995 : 18)

BAGIAN (TEMUAN DAN ANALISIS)

  • Kondisi Minat Literasi Masyarakat Indonesia di Era Digital 

Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak di dunia yang mencapai 279.000.000 juta jiwa, hal ini membuat Indonesia berada pada negara dengan populasi manusia terbanyak di dunia pada posisi ke-4. Tetapi, bukan berarti dengan populasi yang banyak, maka sumber daya manusia juga baik. Hingga saat ini kualitas sumber daya manusia di Indonesia masih tergolong rendah. Data BPS menunjukan bahwa Indonesia masih didominasi oleh tamatan  SD ke bawah (tidak/belum pernah sekolah/belum tamat SD/ tamat SD), yaitu sebesar 39,1% pada bulan Februari 2022. Hal ini sangat berhubungan dengan minat baca masyarakat Indonesia yang masih tergolong rendah.

Ada beberapa faktor eksternal yang memengaruhi perkembangan masyarakat Indonesia dalam literasi membaca. Minat baca yang rendah dipengaruhi oleh pendidikan yang rendah, karena masih banyak anak-anak di Indonesia ataupun orang tua yang masih belum bisa membaca dengan baik. Hal itu bukan tanpa sebab, banyak hal yang mempengaruhi itu semua. Diantaranya adalah peduduk Indonesia yang sangat banyak, wilayah Indonesia yang sangat luas, ekonomi di Indonesia belum baik, pemerataan pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya mendapatkan pendidikan yang layak, dan masih banyak infrastruktur yang belum layak untuk dijadikan tempat belajar. Dengan adanya masalah seperti ini seharusnya pemerintah melakukan usaha yang lebih lagi, untuk meminimalisir permasalahan seperti ini.

Bukan hanya faktor eksternal seperti di atas yang mempengaruhi minat baca di Indonesia yang masih tergolong rendah, tetapi faktor internal juga berpengaruh dalam kualitas literasi Indonesia. Faktor internal tersebut diantaranya adalah malas, kemauan dalam diri sendiri yang enggan untuk membaca, masyarakat Indonesia yang masih mempertahankan budaya instan tanpa proses, dan kurangnya motivasi dari lingkungan sekitarnya. Jika seseorang yang mempunyai kemampuan untuk menjadi pembaca yang baik, tetapi ia memilih sifat malasnya dan enggan untuk membaca, maka hasilnya sama saja. Inilah yang membuat masyarakat Indonesia memiliki minat baca yang rendah.

Pada tahun 2023, Indonesia menempati posisi ke-62 dari 70 negara dalam persentase minat baca di dunia. Ini menandakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan minat baca yang masih sangat rendah di bandingkan dengan negara lain. Bahkan, seorang pengamat mengamati perbandingan masyarakat di Indonesia ini dengan yang membaca dan yang tidak membaca. Penelitian menghasilkan bahwa, dari 1000 orang di Indonesia hanya satu orang dari 1000 orang yang mempunyai minat untuk membaca. Tapi, sisi baiknya adalah di tahun 2023 ini, Indonesia mendapati kenaikan presentase minat baca di masyarakat, yaitu sebesar 7,4% dari tahun sebelumnya. Hal ini menandakan, bahwa perlahan masyarakat Indonesia mulai semakin berkembang dalam hal minat literasi membaca. Perlahan tapi pasti, Indonesia akan mempunyai sumber daya manusia yang baik dimasa yang akan datang dam perlahan masyarakat Indonesia akan sadar bahwa betapa pentingnya membaca di era digital ini.

  • Peran Teknologi dalam Meningkatkan Kemajuan Literasi Membaca

Di zaman yang serba modern seperti ini, kita sudah dimanjakan dengan adanya teknologi yang sangat berkembang. Teknologi yang sudah mempermudah kehidupan manusia dalam melakukan berbagai hal dengan mudah. Seperti contoh, kita mendapatkan infomasi dari berbagai media disekitar kita dengan cepat, setiap harinya selalu ada berita-berita terbaru yang terjadi di masa sekarang. Berkembangnya platform media sosial seperti, whatsapp, instagram, twitter, facebook, dan media-media yang lain, semakin memperluas adanya persebaran berita kabar terkini dengan cepat tanpa melalui media kertas seperti surat kabar seperti dahulu.

Dengan adanya perkembangan teknologi yang sudah sangat maju, ini memengaruhi perubahan tingkat minat baca literasi masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia sudah sangat mudah untuk mendapatkan sebuah informasi terbaru dan itu juga tidak menutup kemungkinan berita-berita bohong, berita-berita palsu, berita-berita hoax, tersebar dengan mudah melalui platform media sosial sekarang. Jika kita tidak memilah dan memilih mana berita yang benar dan mana yang salah, kita akan mudah menerima berita yang ada di depan kita saat itu juga, tanpa berfikir dan mencari tau kebenaran soal berita yang disampaikan. Dengan adanya masalah seperti ini, kita harus lebih bijak dengan literasi membaca. Dengan membaca, kita akan bisa membuka wawasan yang lebih luas.

Sebenarnya ada dampak positif positif dan negatif dengan berkembangnya teknologi sebagai peranan untuk membantu masyarakat Indonesia untuk menaikan minat literasi membaca di era digital seperti ini, diantaranya adalah :

  • Dampak positif :

Dengan adanya teknologi seperti sekarang, kita sudah mudah untuk menerima berita, atau informasi dengan mudah melalui media digital yang ada. Tidak seperti dahulu, yang masih menggunakan koran atau radio untuk menerima berita. Sekarang kita dengan sangat mudah untuk menerima informasi terkini yang sedang terjadi. Di zaman yang serba modern ini kita juga sudah bisa mengedit informasi yang masuk agar terlihat menarik kepada para pembaca. Kita bisa menambahkan warna-warna, bentuk yang beragam, poster yang kreatif sehingga menarik minat kalangan muda, isi berita yang inspiratif, dan juga berita yang sedang trending topik, biasanya sangat menjadi penarik minat anak-anak muda untuk membaca dan mencari tau. Ini adalah faktor yang membuat minat literasi membaca dimasyarakat Indonesia meningkat dari tahun ke tahun.

  • Dampak negatif :

Terlepas dari banyaknya dampak positif yang diberikan oleh kemajuan teknologi untuk membantu menaikan minat literasi membaca dikalangan masyarakat, ada juga dampak negatif yang diberikannya. Dengan adanya berita-berita yang masuk disekitar kita, dengan adanya teknologi yang sudah canggih, berita-berita tersebut sangat mudah dimanipulasi. Sehingga, sering kali kita menemukan berita yang tidak sesuai dengan kenyataan aslinya. Dengan ini kita menyadari bahwa, betapa pentingnya membaca dan mencari tau kebenaran atas apa yang sudah kita baca. Agar kita tidak mudah untuk menerima berita yang ada di depan kita saat itu juga. Maka dari itu, kita sebaiknya dapat menerapkan budaya memfilter suatu berita agar kita tau, berita yang di sampaikan benar adanya. Dikala berkembangnya teknologi seperti sekarang, penggunaan ponsel memang sangat membantu kita untuk mendaptkan informasi dengan cepat dan paraktis. Namun, penggunaan ponsel tersebut bisa membuat kita malas untuk membaca buku, dan lebih memilih hasil yang lebih instan.

  • Peranan Masyarakat Indonesia untuk Meningkatkan Minat Literasi Membaca

Sebagai masyarakat Indonesia sudah sepatutnya kita menjunjung perubahan dan perkembangan bangsa kearah yang lebih baik, begitu juga dengan yang namanya literasi membaca. Meningkatkan literasi membaca artinya juga meningkatkan kualitas bangsa. Minat membaca kita memang naik 7,4% dari tahun sebelumnya, tetapi angka tersebut masih sangat kecil jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Menjadi masyarakat Indonesia yang utuh sudah sepantasnya kita membantu untuk menaikkan minat baca masyarakat Indonesia dengan berbagai cara dan mulailah dari lingkungan terkecil yaitu keluarga dan berlanjut ke lingkungan yang lebih besar lagi yaitu masyarakat di sekitar maupun mencangkup negara.

Dalam lingkungan keluarga, orang tua seharusnya sudah paham bagaimana menjadikan dan mengajari anak-anak nya cara belajar yang benar termasuk membaca. Minat membaca bagi anak usia dini memang tinggi, karena pada saat itu anak-anak sedang dikenalkan dengan yang namanya bahan bacaan dan hal inilah yang memicu tumbuhnya minat baca. Apabila minat baca yang sudah muncul dari usia dini ini dijunjung dengan adanya bahan bacaan yang sesuai dengan usia, minat si anak, dan kebiasaanya, maka minat baca ini akan menjadi budaya si anak. Teknik ini sangat diperlukan untuk anak-anak sekarang yang harus mulai dikenalkan dengan bahan bacaan. Jika sudah terbiasa dari kecil, maka saat ia dewasa akan sudah terbiasa dengan apa yang sudah ia baca.

Seharusnya sekolah sekarang memiliki perpustakaan yang representatif dan memenuhi kebutuhan serta keinginan anak didik untuk membaca. Jadi, seorang siswa atau anak didik bisa bebas untuk melakukan cara pembelajaran yang sesuai dengan tipe anak tersebut. Sekolah-sekolah juga harus membudayakan caranya untuk diskusi dan refleksi secara sehat tentang apa yang sudah anak-anak pelajari. Ini dapat meningkatkan kemampuan literasi mereka. Membaca tidak harus dibatasi dengan apa ilmu yang sedang diajarkan. Penyediaan bahan ajar yang dapat menunjang ilmu akan sangat bermanfaat bagi keberlanjutan anak dalam mengembangkan kemampuan dan kecerdasan mereka (Priyanto, 2009:1).

Di lingkungan yang lebih luas tidak seharusnya kita memendam ilmu-ilmu yang kita punya tentang membaca. Sebagai langkah untuk memajukan minat literasi masyarakat Indonesia, kita harus bisa menyuarakan bahwa betapa pentingnya membaca dikehidupan kita. Banyak cara untuk bisa meningkatkan minat baca dimata masyarakat Indonesia. Kita dapat menyuarakan dengan seminar pentingnya membaca. Kita dapat memberikan informasi-informasi yang baik tentang membaca, mendoktrin bahwa membaca tidak seburuk apa yang dibayangkan oleh masyarakat. Dikarenakan di era digital seperti sekarang, masyarakat seperti anak-anak dan remaja atau orang tua lebih senang untuk menonton tayangan sesuatu dibandingkan membaca. Karena menonton sesuatu atau melihat sebuah acara itu menurutnya lebih menarik ketimbang membaca. Karena, mereka menganggap bahwa membaca adalah kegiatan yang membosankan, jenuh, membuat kita cepat ngantuk, dan masih banyak yang lainnya. Padahal, membaca adalah sebuah jalan keluar untuk memajukan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kaya akan literasi membaca. Dengan membaca kita mendapatkan ilmu yang banyak, ilmu yang bermanfaat. Dan jika kita sudah menyukai dengan yang namanya membaca, kita dapat membuat membaca sebagai hobi kita. Kita bisa untuk membaca novel, buku cerita, jika ada media digital kita dapat menggunakan e-book, dan masih banyak media yang lain untuk kita bisa mempergunakannya untuk membaca. Ini yang harus kita suarakan ke masyarakat Indonesia bahwa membaca adalah hal yang menyenangkan dan bukan suatu hal yang buruk. Kita harus bisa untuk membuang budaya buruk kita, yang hanya mementingkan hasil dan bukan prosesnya. Karena ilmu itu bisa kita dapatkan lebih luas lagi dengan cara membaca dan ketika kita membaca, kita sudah membuka jendela dunia.

  • Peran Krusial Pemerintah dalam Memajukan Kualitas dan Kuantitas Minat Literasi Membaca Bangsa Indonesia 

Sebagai kesatuan yang memimpin bangsa Indonesia, pemerintah mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan bangsa Indonesia. Pemerintah mempunyai tanggung jawab yang sangat besar untuk membangun bangsa. Dalam hal ini pemerintah wajib dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan layanan masyarakat sesuai dengan kemajuan teknologi di era digital seperti sekarang.

Peran pemerintah menurut Tjokroamidjojo (1995) diantaranya adalah :

  • Peranan pemerintah yaitu sebagai penjaga ketertiban dan keamanan dalam perkembangan suatu negara
  • Peranan pemerintah merupakan abdi sosial dari keperluan-keperluanyang perlu diatur dalam masyarakat
  • Peranan pemerintah sebagai entrepreneur atau pendorong inisiatif usaha masyarakat

Meskipun masyarakat mempunyai peranan penting dalam pembangunan bangsa Indonesia, pemerintah juga memiliki peran krusial dalam pembangunan pendidikan bangsa dalam hal ini minat literasi membaca. Pemerintah harus siap untuk memajukan minat literasi membaca di masyarakat dengan kenyataan bahwa, Indonesia masih sangat jauh tertinggal dengan negara lain dengan ketertarikan dengan membaca, peringkat Indonesia dalam membaca yang masih rendah, minat membaca bangsa yang masih sedikit, dan masalah-masalah yang ada dalam pendidikan bangsa Indonesia.

Pemerintah dapat melakukan berbagai hal yang bisa meningkatkan minat literasi masyarakat di Indonesia diantaranya adalah :

  • Mendirikan Taman Baca di Daerah Setempat

Dengan mendirikan taman baca yang menarik perhatian tempat-tempat tertentu, itu akan membuat orang tertarik dengan taman baca dan mungkin akan bisa membuat tempat tersebut menjadi tempat wisata belajar untuk anak-anak.

  • Membuka Perpustakaan Keliling di Tempat-tempat Sekitar

Dengan membuat perpustakaan keliling maka sesorang akan mudah untuk menemukan buku bacaan yang mereka cari tanpa harus ke perpustakaan karena jauh dan semacamnya.

  • Menyuarakan Pentingnya Membaca kepada Masyarakat

Dengan pemerintah yang menyuarakan pentingnya membaca, maka akan lebih mudah untuk diterima oleh masyarakat.

  • Membuat Pojok Literasi di Sekolah-sekolah

Dengan membuat pojok literasi di sekolah-sekolah, ini akan membuat kebiasaan atau budaya membaca sangat kental di sekolah-sekolah. Karena siswa dan siswi bisa membaca dengan bebas ketika mereka sedang jam istirahat, dan lain-lain.

KESIMPULAN

Minat literasi membaca masyarakat di negara Indonesia ini masih terbilang sangat rendah. Indonesia berada di posisi 62 dari 70 negara dalam persentase banyaknya warga yang melakukan literasi di dunia. Hal itu dikarenakan berbagai faktor internal dan eksternal. Contoh faktor internalnya adalah kemauan mesyarakat untuk membaca masih sangat rendah, malasnya masyarakat untuk membaca, dan lain-lain. Contoh faktor eksternalnya adalah wilayah Indonesia yang luas, fasilitas membaca yang kurang menunjang, pemerataan pendidikan yang kurang merata, tidak adanya bahan bacaan bagi anak-anak, dan lain-lain.

Dari berkembangan teknologi yang luar biasa sudah sangat membantu masyarakat dalam literasi membaca. Dengan adanya kemudahan seperti e-book, jurnal online, dan lain sebagainya sudah mempermudah masyarakat memperoleh informasi. Dengan berkembangnya teknologi yang sudah cepat, kita dapat dengan mudahnya memperoleh informasi terbaru yang sedang trending. Bukan hanya dari sisi yang baik saja dari perkembangan teknologi, namun ada juga dampak buruknya. Dengan adanya ponsel yang canggih, seseorang dengan mudah memanipulasi berita yang sedang terjadi saat ini. Keberadaan ponsel juga membuat kita semakin malas untuk membaca buku dan lebih memilih hasil yang instan ketimbang proses dalam membaca.

Sebagai warga negara Indonesia, kita sebagai masyarakat dan pemerintah harus berkerja sama dalam membangun fondasi negara Indonesia yang lebih maju melalui kemajuan minat literasi membaca di era digital seperti ini. Masyarakat harus bekerja sama untuk menaikan minat literasi dimulai dari lingkungan keluarga yang kecil sampai lingkungan masyarakat yang luas. Pendidikan literasi membaca penting dilakukan oleh orang tua untuk mendidik anaknya menjadi anak yang berkebudayaan dalam membaca. Agar saat dewasa nanti, mereka sudah terbiasa dengan apa yang sudah mereka baca. Peran pemerintah juga tidak kalah penting dengan masyarakat, pemerintah memegang peranan penting dan bertanggung jawab atas pendidikan membaca dalam hal ini minat literasi membaca. Pemerintah bisa untuk mendistribusikan buku-buku sebagai bahan bacaan masyarakat, membuka taman bacaan sebagai tempat untuk belajar masyarakat, membuka kembali perpustakaan keliling agar kita dengan mudah mendapatkan buku yang kita mau, dan melakukan upgrade di sekolah-sekolah dnegan mendirikan pojok literasi dan meningkatkan fasilitas perpustakaan yang representatif.

DAFTAR PUSTAKA

Yanti Shantini, M. K. (2013). Menumbuhkan Minat Baca di Masyarakat. Jurnal AKRAB, 24-31.

Ananda, R. F. (2022). Peran Teknologi dalam Meningkatkan Minat Baca. yoursay.id, 1-5.

Ekawati Saputri, S. K. (2021). PERAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA. JIPKA, 29-38.

Iesha, R. (2023). Literasi Indonesia Peringkat 62 dari 70, Apakah Peningkatan Kualitas Perpustakaan Daerah Bisa Membantu. Whiteboard Jurnal, 1-6.

Kamsul, K. (2013). Strategi Pengembangan Kegemaran Membaca. Jurnal AKRAB, 22-29.

Priyanto. (2009). Minat Baca Versus Perpustakaan. Yogyakarta: Perpustakaan UGM.

Rimadhani, F. (2021). Membaca Adalah Membuka Jendela Dunia. kompasiana, 1-3.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun