Mohon tunggu...
Mr. Nabawi
Mr. Nabawi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Penulis kambuhan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Saya, Liverpool dan Twitter

27 Mei 2012   05:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:44 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang paling saya rasakan dari twitter adalah, Liverpool tidak pernah kalah di Sosial media, Bila hasil akhir liverpool mengalami kekalahan, para fans mulai membanjiri timeline saya dengan seruan-seruan yang sangat membangun,positif dan baru saja menyelesaikan peperangan hebat di medan perang, Rata-rata fans Liverpool di timeline saya itu berjiwa besar, selalu support dan tidak pernah berpikir untuk membencinya, kalaupun Kalah, selalu ada pembenaran dari banyak orang bahwa Liverpool adalah tim terbaik di Dunia. Dan pembenaran-pembenaran itu sangat manis,faktual dan realistis, Itu yang selalu buat saya bangga. J

TIWTWAR

Ini yang paling banyak merubah hubungan sosial saya dengan beberapa teman yang mendukung tim lain, setelah ada twitter, saya merasa semuanya berlebihan, semuanya terasa luar biasa, Tidak jarang terjadi perdebatan hebat di twitter soal membela tim masing-masing, saya sering bentrok dengan beberapa teman Cuma soal ego dan eksistensi masing-masing tim yang dibela, ini tentu tidak bisa di hindari, twitter adalah mikro bloging yang membuka semuanya tanpa harus ada yang di sembunyikan, untuk beberapa kasus memang terasa tidak nyaman, dulu sebelum ada twitter, hubungan saya dengan beberapa teman yang mendukung MU baik-baik saja, sekarang twitter agak sedikit membuat rumit situasi itu, twitter memberikan effect yang luar biasa, ada semacam tekanan pysicologis yang membuat ini berbeda, kadang saya tidak terima bila sesuatu terjadi dengan Liverpool yang saya cintai.

Semua teman-teman Liverpudlian pasti selalu bentrok dengan Pendukung MU di twitter, ini awalnya terjadi ketika armand maulana menggunakan tshirt yang di upload di twiiter awal thn 2010, sontak para liverpudlian mengecam Armand Maulana yang saat itu menggunakan tshirt Liverbird yg di hujam tombak trisula oleh si setan. Ribuan akun Liverpudlian menyerang dan memaki-maki Armand Maulana tanpa ampun.

Dari situ sering dimulai bentrok-bentrok yang menurut saya tidak terlalu penting, apalagi sudah kearah-arah ancaman fisik bahkan sangat rasial, namun setelah saya perhatikan yang melakukan itu bukan saja ABG atau Anak SMA, tp juga Orang dewasa dan semuanya..haha, dan saya juga tau, bahwa akun-akun tentang LFC sering menerima teror atau ancaman-ancaman gak jelas dari akun yang tidak suka, semua nya terlihat sangat berlebihan, tapi itulah fenomenanya,

TIWTWAR juga terjadi pada akun-akun seleb yang memiliki follower banyak, yang fanatic pada Liverpool atau MU, coba intip akunya Desta atau si Pandji yang suka MU, atau beberapa politisi yang selalu diserang banyak orang, bila tim nya bertanding. Semuanya tidak bisa di hindari, semuanya akan mati-matian memberla Tim nya masing –masing.

Dan hampir setiap akun pasti menghujat, pasti memberikan persepsi buruk dan kadang negatif terhadap tim lain, yah ini bisa di maklumi, persaingan dan fans disana juga melakukan hal yang sama, kebencian sudah mendarah daging tercipta, tidak perlu ada yang disalahkan atau diperbaiki, yang perlu dilakukan adalah mengontrol dan tetap dapat berpikir postif tanpa merugikan siapapun. (kalo menurut saya sih).

Jadi TWITWAR dengan para pendukung MU tidak pernah akan berhenti, setiap hari terjadi, dan setiap hari bisa dirasakan, itu yang membuat kita makin mencintai LFC.

PENUTUP

Dahulu tahun 2009 ketika twitter belum terlalu booming, saya sering nonton Liverpool di KFC bulungan, bersama dua orang sahabat saya, Fuad (@anak_kunyuk) dan Qibel, hampir setiap akhir pekan saya nonton disana, waktu itu Cuma ada 2 atau 3 orang fans liverpool lainnya yang memakai jersey, dan kita tidak saling sapa dan kenal, setlah saya tidak kost lagi dekat rumah mereka, Fuad sekarang lebih sering nonton bareng dengan teman-teman Big Reds di Mulawarman atau di Kemang, dan Qibel mungkin sedang duduk manis disurga bersama Bill Shankly menyaksikan Liverpool setiap minggunya. (R.I.P)

nah Baru akhir tahun 2011 kemarin, saya berkenalan dengan beberapa orang yang memang sering nonton juga disana, dan akhirnya, sekali lagi, twitter merubah semuanya dalam beberapa minggu terakhir, fans liverpool dari mana-mana datang ke Bulungan,selalu ramai dan penuh, kalo ditanya, tau dari mana disini ada nombar, maka jawabanya Cuma  selalu sama “TWITTER” begitu katanya.

@yoiyoa (tulisan ini sudah dimuat di website www.LFCID.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun