Saya seorang Liverpudlian, Suka ngetwit, saya mencintai sepak bola dari segala arah penjuru mata angin, saya cukup rajin nonton Bola, suka sejarah bola dan tentu saja Liverpool FC, yasudah mungkin gak terlalu penting mengenal siapa saya, yg terpenting bagaimana fenomena sosial media, merubah banyak hal dalam kehidupan sepak bola saat ini. Khususnya bagaimana fans men-display semuanya di timeline, Bernyanyi bagai burung beo di twitter, dr mulai kegembiraan, euforia, hinaan, cacian , ancaman , diskriminasi bahkan rasial semuanya ada di twitter. Tulisan ini saya coba untuk memberikan sedikit pandangan seputar Liverpool dan Twitter sebagai media Penyalurannya.
@LFC_ID BUAT SAYA
Saya cukup mengikuti twitter, memfollow banyak akun yg berhubungan dengan sepak bola, khususnya akun-akun yg memberikan informasi seputar Liverpool baik yang berbahasa Indonesia maupun Inggris, Nah, Salah satu akun favorit saya adalah @LFC_ID , jujur saya tidak kenal admin nya, mukanya seperti apa, dan ngetwitnya lewat hape atau leptop, yg jelas, banyak twit yg terasa mewakili saya sebagai seorang liverpudlian, twitnya tidak sombong, bahasanya manis dan membumi, analisanya sederhana dan yang jelas selalu realistis dengan kondisi Tim yang ada, satu hal lagi dan ini penting, saya jarang menemukan akun ini mencaci maki atau membuat kegaduhan seputar tim merah yang satu nya.
Ini menarik buat saya, karena semuanya Jelas, Pencinta Liverpool harus membenci MU, mungkin bedanya bila akun-akun lain menujukannya dengan sangat keras, atau akun-akun personal lainya juga terlihat sarkastik (saya juga suka melakukan ini kadang-kadang J), ini tidak dilakukan oleh @LFC_ID, beberapa twit ada juga yang terpancing followernya sih J, itu wajar lah, karena adminnya juga manusia…hehe, dan menurut saya ini akun terbaik dalam bahasa Indonesia untuk urusan memberikan informasi, link berita,analisa dan juga pintar dalam meritwit para followernya, dengan web yg terlihat minimalis dan layout yang rapih, menjelaskan bahwa orang dibelakang akun gak ribet dan terlalu kepo. J
Saya masih ingat sudah lama sekali, perdebatan admin @LFC_ID dengan salah satu follower nya, soal Fans dan Supporter, bagaimana admin menjelaskannya dengan sangat sederhana kepada follower yang menyerang admin dengan kata kira-kira begini kalo saya gak salah, “alah min, elu kan Cuma fans aja” terus di ritwit dengan cerdas, kepada orang itu tentang kata Fans dan Supporter. (Suporter dari kata support, mendukung. Fans dari kata Fanatic, penggila. Satu tidak lebih hebat dari yang lainnya. –red-)
Dan twit terakhir yang saya masih ingat, bagaimana admin sangat realistis dalam menyikapi kekalahan 1-2 Vs Arsenal. “36 pts tersisa. Arsenal biasanya habis gas di akhir musim, Newcastle kuda hitam yg belum terpeleset, Chelsea labil, Liverpool lbh angin2an.” . sesuatu menurut saya sesuai dengan realitas dan kondisi yang ada sekarang.
KOMENTATWIT
Ada Pergeseran budaya sepak bola ketika twitter muncul, Hubungan saya Liverpool semakin dekat, akrab dan intim dengan Tim ini, tidak hanya para pemainya, offical bahkan saya terasa berada di anfield stadium ketika pertandingan berlangsung, Banyak Sekali BIO twitter para liverpudlian menuliskan kata “LFC, YNWA dan berbagai teks yang berbungan dengan LIVERPOOL , tidak heran Ketika Pertandingan Berlangsung,ratusan twit hilir mudik di timeline saya, semua fans berubah menjadi komentator hebat, denga semuanya seperti terhipnotis dan menuangkannya kedalam 140 karakter, mulai dari komentar yang sangat detail, alaitis ,sampai mengeluarkan banyak sekali data statistik seputar pemain dan sejarah, ada juga yang Cuma ngetwit “GOOOOOLLLL” bila gawang lawan kemasukan,ini seru dan saya selalu terhibur dengan hal ini.
kini televisi sudah tidak sendiri lagi menghibur para pencita sepak bola, twitter melengkapinya dengan teks-teks yang sangat emosional dan heroik, apalagi bila Liverpool tidak disiarkan di TV Nasional, akun-akun seperti @LFC_ID dan lainnya sangat membantu saya memantau pertandingan,mengetahui situasinya dan hasil akhir tentunya.
Jika komentator di TV hanya berkomentar seputar jalannya pertandingan, nah komentatwit lebih luas dan lebih imajinatif lagi cakukannya, semua bisa dikomentari, sampai hal-hal yang miring dan negatif, semua dibebaskan, tidak ada batasan tegas antara boleh dan tidak boleh, yah paling-paling di unfollow oleh mereka yang gak suka bola J. bahkan komentator yang sedang live di TV, bisa menjadi objek menarik para komentatwit ini, dibilang sotoy lah, bisanya koment doang, berat sebelah, atau apalah…dan sering juga komentar soal pembawa kuis di TV yang cantik dan berpakian sexy. Intinya komentawit selalu terlihat lebih hebat dan keren dibanding yang ada di televisi.
Malah yang terjadi adalah, saya suka bingung, bagaimana seseorang bisa menikmati pertandingan sepak bola, jikalau akun nya sangat aktif memberikan komentar-komentar di twitter hampir setiap saat, ini hebat dan luar biasa, (ngomongin diri sendiri )
Yang paling saya rasakan dari twitter adalah, Liverpool tidak pernah kalah di Sosial media, Bila hasil akhir liverpool mengalami kekalahan, para fans mulai membanjiri timeline saya dengan seruan-seruan yang sangat membangun,positif dan baru saja menyelesaikan peperangan hebat di medan perang, Rata-rata fans Liverpool di timeline saya itu berjiwa besar, selalu support dan tidak pernah berpikir untuk membencinya, kalaupun Kalah, selalu ada pembenaran dari banyak orang bahwa Liverpool adalah tim terbaik di Dunia. Dan pembenaran-pembenaran itu sangat manis,faktual dan realistis, Itu yang selalu buat saya bangga. J
TIWTWAR
Ini yang paling banyak merubah hubungan sosial saya dengan beberapa teman yang mendukung tim lain, setelah ada twitter, saya merasa semuanya berlebihan, semuanya terasa luar biasa, Tidak jarang terjadi perdebatan hebat di twitter soal membela tim masing-masing, saya sering bentrok dengan beberapa teman Cuma soal ego dan eksistensi masing-masing tim yang dibela, ini tentu tidak bisa di hindari, twitter adalah mikro bloging yang membuka semuanya tanpa harus ada yang di sembunyikan, untuk beberapa kasus memang terasa tidak nyaman, dulu sebelum ada twitter, hubungan saya dengan beberapa teman yang mendukung MU baik-baik saja, sekarang twitter agak sedikit membuat rumit situasi itu, twitter memberikan effect yang luar biasa, ada semacam tekanan pysicologis yang membuat ini berbeda, kadang saya tidak terima bila sesuatu terjadi dengan Liverpool yang saya cintai.
Semua teman-teman Liverpudlian pasti selalu bentrok dengan Pendukung MU di twitter, ini awalnya terjadi ketika armand maulana menggunakan tshirt yang di upload di twiiter awal thn 2010, sontak para liverpudlian mengecam Armand Maulana yang saat itu menggunakan tshirt Liverbird yg di hujam tombak trisula oleh si setan. Ribuan akun Liverpudlian menyerang dan memaki-maki Armand Maulana tanpa ampun.
Dari situ sering dimulai bentrok-bentrok yang menurut saya tidak terlalu penting, apalagi sudah kearah-arah ancaman fisik bahkan sangat rasial, namun setelah saya perhatikan yang melakukan itu bukan saja ABG atau Anak SMA, tp juga Orang dewasa dan semuanya..haha, dan saya juga tau, bahwa akun-akun tentang LFC sering menerima teror atau ancaman-ancaman gak jelas dari akun yang tidak suka, semua nya terlihat sangat berlebihan, tapi itulah fenomenanya,
TIWTWAR juga terjadi pada akun-akun seleb yang memiliki follower banyak, yang fanatic pada Liverpool atau MU, coba intip akunya Desta atau si Pandji yang suka MU, atau beberapa politisi yang selalu diserang banyak orang, bila tim nya bertanding. Semuanya tidak bisa di hindari, semuanya akan mati-matian memberla Tim nya masing –masing.
Dan hampir setiap akun pasti menghujat, pasti memberikan persepsi buruk dan kadang negatif terhadap tim lain, yah ini bisa di maklumi, persaingan dan fans disana juga melakukan hal yang sama, kebencian sudah mendarah daging tercipta, tidak perlu ada yang disalahkan atau diperbaiki, yang perlu dilakukan adalah mengontrol dan tetap dapat berpikir postif tanpa merugikan siapapun. (kalo menurut saya sih).
Jadi TWITWAR dengan para pendukung MU tidak pernah akan berhenti, setiap hari terjadi, dan setiap hari bisa dirasakan, itu yang membuat kita makin mencintai LFC.
PENUTUP
Dahulu tahun 2009 ketika twitter belum terlalu booming, saya sering nonton Liverpool di KFC bulungan, bersama dua orang sahabat saya, Fuad (@anak_kunyuk) dan Qibel, hampir setiap akhir pekan saya nonton disana, waktu itu Cuma ada 2 atau 3 orang fans liverpool lainnya yang memakai jersey, dan kita tidak saling sapa dan kenal, setlah saya tidak kost lagi dekat rumah mereka, Fuad sekarang lebih sering nonton bareng dengan teman-teman Big Reds di Mulawarman atau di Kemang, dan Qibel mungkin sedang duduk manis disurga bersama Bill Shankly menyaksikan Liverpool setiap minggunya. (R.I.P)
nah Baru akhir tahun 2011 kemarin, saya berkenalan dengan beberapa orang yang memang sering nonton juga disana, dan akhirnya, sekali lagi, twitter merubah semuanya dalam beberapa minggu terakhir, fans liverpool dari mana-mana datang ke Bulungan,selalu ramai dan penuh, kalo ditanya, tau dari mana disini ada nombar, maka jawabanya Cuma selalu sama “TWITTER” begitu katanya.
@yoiyoa (tulisan ini sudah dimuat di website www.LFCID.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H