Mohon tunggu...
Yoga Mahardhika
Yoga Mahardhika Mohon Tunggu... Konsultan - Akademisi, Budayawan & Pengamat Sosial

Pembelajar yang ingin terus memperbarui wawasan, mempertajam gagasan, memperkaya pengalaman dan memperbesar manfaat untuk sesama.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Raja Belanda Akui Peran Penting Indonesia di Dunia

11 Maret 2020   17:55 Diperbarui: 21 Februari 2022   07:35 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hubungan Indonesia dengan Belanda memang paradoks. Sejak Sekolah Dasar, pelajaran sejarah menceritakan Belanda sebagai negara yang menjajah Indonesia 3 abad lebih. Sejarah itu juga mengisahkan heroisme yang melahirkan deret panjang pahlawan nasional. Seiring pengakuan Belanda terhadap kemerdekaan Indonesia, sejarah pun terus bergeser. 

Pada 2019 saja, tak kurang 1.600 mahasiswa Indonesia menempuh studi di Belanda. Dalam kompetisi sepakbola dunia, bahkan banyak penggemar sepak bola Indonesia turut mengidolakan tim oranye Belanda.

Empat hari ini, rombongan Raja dan Ratu Belanda, Willem Alexander dan Maxima kembali mempertegas lembaran baru hubungan Indonesia-Belanda. Dalam kunjungan ke Indonesia selama empat hari ini (10-14 Maret 2020), rombongan Raja Willem dan Ratu Maxima ditemani 180 peserta yang mewakili 130 perusahaan dan lembaga pengetahuan Belanda. 

Empat pejabat Belanda juga turut mengiringi rombongan, yaitu Menteri Perdagangan dan Pengembangan Luar Negeri; Menteri Infrastruktur dan Pengelolaan Air; Menteri Perawatan Medis dan Olah Raga; Menteri Pertanian Belanda.

1. Raja Belanda Minta Maaf

Dalam pidatonya di Istana Negara, Bogor (10/03/2020), Raja Willem menyampaikan penyesalan dan permintaan maafnya atas masa lalu yang pernah dilalui di Indonesia. Proses perebutan kemerdekaan Indonsia telah memicu berbagai konfrontasi fisik antara pasukan RI dan pasukan Belanda. Tak sedikit korban jiwa yang jatuh, baik di pihak Indonesia maupun Belanda. 

Sebagai bentuk penyesalan atas pertumpahan darah tersebut, Raja Willem dan Ratu Maxima juga meletakkan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata, sebelum melakukan hal serupa di Pemakaman Belanda, Menteng Pulo, Jakarta.

Penyesalan Raja Willem itu tidaklah mudah untuk diungkapkan, karena menuai pro-kontra di kalangan masyarakat Belanda sendiri. Sander Paulus misalnya, seorang Jurnalis dari RTL Niews, Belanda yang menyebut bahwa Raja tak perlu meminta maaf, karena Indonesia pun tak pernah meminta maaf atas banyaknya korban di pihak Belanda. Perbedaan pendapat itu wajar terjadi di Belanda sebagai negara yang menganut demokrasi.

Tapi yang jelas, Raja dan Ratu Willem sebagai representasi pemerintahan Belanda sudah menyampaikan permintaan maaf secara tulus di depan Jokowi. Bahkan, rombongan ini juga mengambalikan keris Naga Siluman milik Pangeran Diponegoro, yang sebelumnya disimpan di Museum Volkunde, di Leiden, Belanda.

2. Indonesia Sejajar dengan Belanda

Raja Willem juga menyampaikan berbagai pujian terhadap kondisi Indonesia hari ini. Menurutnya, Indonesia berhasil mengombinasikan kekayaan budaya yang berlimpah, dengan kemajuan-kemajuan baru sebagai negara modern. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun