Peringkat berikutnya adalah universitas yang mendapat skor 9 dari 10. Antara lain University of Sheffield, University College London, dan kampus tempat saya belajar saat ini, University of Birmingham. Untungnya, dari 158 kampus, masih ada 11 kampus di Inggris yang belum memenuhi kriteria sebagai kampus ramah LGBT. Anda dapat melihat laporan hasil survei mereka di www.stonewall.org.uk
Survei yang dibuat Stonewall tahun 2015 bukanlah survei yang pertama. Kali pertama mereka menggelar survei tahun 2010, dan ketika itu tidak ada satupun universitas di Inggris yang memenuhi seluruh kriteria kampus ramah Gay. Namun lihat lima tahun kemudian, ada 10 universitas yang memenuhi seluruh kriteria ramah LBGT. Jadi, apa yang disampaikan Profesor Sarlito Wirawan bukan isapan jempol. LGBT ini telah menjadi sebuah gerakan, dan mereka mengincar para mahasiswa dan insitusi akademik, bukan tak mungkin kampus-kampus di Indonesia. Waspadalah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H