Mohon tunggu...
Yohanita
Yohanita Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa Universitas Pamulang

Hai..salam kenal, saya yohanita yang saat ini sedang berkuliah di Universitas Pamulang Tangerang, Prodi PGSD.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Baitullah Hadiah Terindah dari Ibunda

17 Juni 2024   22:10 Diperbarui: 13 Juli 2024   15:16 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Labbaik Allahumma labbaik. Labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syarika la.

Kalimat talbiyah mulai menggema, mengingatkanku pada kenangan waktu itu.

Pagi itu di tahun 2019, saat asyik mengerjakan pekerjaan rumah, tiba-tiba kudengar telepon berdering. Kutinggalkan sejenak 

pekerjaanku dan kuhampiri hpku. Terlihat pada layar teleponku nama ibuku. Segera aku mengangkatnya.

Aku : "Assalamu'alaikum Ibu, gimana kabar ibu?"

Ibu : "Wa'alaikumussalam, alhamdulillah sehat nduk"

Aku : "Alhamdulillah, iya Bu, ada apa?

Ibu : "Selamat ulang tahun ya nduk, semoga sehat, banyak rejeki, apa yang diinginkan segera terkabul"

Aku : "Aamiin aamiin ya rabbal alamiin, iya Bu...terima kasih banyak doanya. Semoga Ibu juga senantiasa sehat dan panjang umur"

Ibu : "Nduk, nanti kita umrah yaa....?!"

Aku : "(kaget) Bener Bu?"

Ibu : "Iya nduk, Ibu ngajak kamu, sekaligus sebagai hadiah ulang tahunmu. Nanti kita pergi bertiga, Ibu, kamu dan mas-mu"

Aku : "Masya Allah Ibu.....(aku menangis haru), beneran Bu?

Ibu : "Iya nduk, Ibu udah daftarkan...nanti kamu tinggal siapkan syarat-syaratnya"

Aku : "Iya Bu, terima kasih ya Bu. Kita berangkat kapan?"

Ibu : "Insya Allah kita berangkat pertengahan puasa nanti, Ibu pengin puasa dan lebaran di sana"

Aku : "Allahu Akbar...(tangisku semakin menjadi), iya Bu...makasih Bu"

Ibu : "Nanti travelnya hubungi kamu ya nduk..."

Aku : "Iya Bu"

Ibu : "Nanti Ibu telp lagi, sehat-sehat ya nduk..."

Aku : "Ibu juga ya, sehat-sehat Bu (sambil tak henti mengucap syukur)"

Kuceritakan pada suamiku, tentang rencana Ibu yang mengajak ke Mekkah. Suami ikut bahagia dan memberikan Izinnya. Mulai 

kupersiapkan semuanya, mengurus perpanjangan paspor yang ternyata sudah habis masa berlakunya. Melakukan suntik meningitis, 

yang menjadi salah satu persyaratannya, alhamdulillah semua Allah mudahkan. Tibalah hari yang dinanti, 21 Mei 2019, kami berangkat 

dari Bandara Juanda Internasional Airport (Surabaya) menggunakan pesawat Air Asia transit di Kuala Lumpur, dan tibalah di Jeddah di 

Bandara King Abdul Aziz International Aiport pada hari Rabu, 22 Mei 2019. 

Allahu Akbar... Allahu Akbar...Allah Maha Besar, betapa jika Allah berkehendak maka semua terjadi. Kuinjakkan kakiku di tanah haram, 

dengan rasa syukur dan penuh haru. Madinah menjadi tempat yang pertama kami singgahi, sepekan menikmati suasana puasa disana

betapa indah dan menyenangkan. Orang berlomba melakukan kebaikan, kami selalu menjadi incaran orang agar mau menjadi tamunya

untuk berbuka. Disiapkan tempat duduknya, disiapkan makanannya, Masya Allah..sampai-sampai kami menolak karena banyaknya 

yang memberi, namun mereka tetap berbagi.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Tibalah saat kami menuju Mekkah, air mata tak berhenti menetes saat pertama kali melihat Ka'bah. Menjalankan ibadah puasa di 

Mekkah menjadi hal yang luar biasa. Beribadah di masjidil haram, betapa hati menjadi tenang dan damai. Kaki enggan beranjak saat 

diajak kembali ke hotel. Hari-hari yang tak akan pernah terlupa, ada kenangan dan pengalaman berharga yang didapat. Pernah suatu 

ketika kondisi cuaca sangat panas, mencapai suhu 45 derajat celsius, betapa kami banyak dosa Ya Rabb, ampunilah kami yang hina ini 

Ya Rabb. Karena dengan rahmat dan ampunan-Mu, kami akan senantiasa berada di jalan-Mu. 

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. Laa ilaaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamdu. Tak terasa, takbir 

berkumandang, tibalah hari kemenangan menandakan hari terakhir kami di Kota Mekkah tercinta. Ya Allah Ya Rabb, kami rindu, kami 

ingin kembali kesana, undang kami kembali ke rumah-Mu. Untuk dapat menunaikan ibadah Haji, menunaikan rukun islam yang ke-5. 

Tak ada yang tak mungkin bagi-Mu. Aku menantikan panggilan-Mu ya Rabb-Ku.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Ibu, yang setiap hari lahirku tak pernah lupa menelpon, hari itu memberikan doa dan juga hadiah yang tak pernah aku duga. Hadiah 

umrah, datang ke masjidil haram dan berziarah ke makan Rosulullah di bulan suci ramadhan. Menikmati suasana teraweh, dan juga ber 

Hari Raya disana, merupakan hadiah terindah yang akan selalu kukenang sepanjang hidupku. Terima kasih Ibuku, semoga Allah SWT 

senantiasa melindungimu, menjagamu, memberikan kesehatan dan umur yang barokah untukmu. Aku menyayangimu Ibuku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun