Mata indah yang tadi sempat ku lihat kini tak ada lagi, tergantikan dengan linangan air mata yang kini telah mengalir membasahi pipi merah yang indah itu.
 Wajah sendu nan tedu itu, kini berganti dengan wajah cemas dan penuh kekhawatiran.
  "Kenapa dia?"
Tanya batinku yang mulai kepo dengan apa yang dialami gadis itu,Â
Putus cinta ?
Masalah keluarga?
Masalah pekerjaan?
Entalah pertanyaan" yang terus berkeliaran dipikiranku.
Namun untungnya otak warasku segera menegurku.
" Jangan sibuk dengan urusan orang".
 Tak lagi ku hiraukan gadis itu,.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!