Mohon tunggu...
mort retardée
mort retardée Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menulis, membaca , rekreasi. Jika gagal jangan takut untuk mencoba kembali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Warkop 69

17 Juli 2024   01:29 Diperbarui: 17 Juli 2024   01:37 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar Dokumen Pribadi 

   Disudut taman di tengah kota di  sebuah warung kopi (warkop) sederhana tempat langganan disaat sedang lelah mengerjakan tugas akhir atau atau hanya ingin sedikit bernostalgia kembali akan kenangan masa lalu.

  Entah kenapa semenjak pertama kali aku pergi ke workop tersebut aku mulai jatuh hati.

 bukan karna pelayanannya yang  rama atau karna hanya ingin mejernikan mata dengan indahnya ciptaan Tuhan yang disebut wanita, namun ada hal yang berbeda dari tempat itu entalah apa itu akupun juga binggung jika diminta menjelaskannya.

Baca juga: Kelana

  Kuletakan tas sampingku di bangku yang sama setiap kali aku duduk dan kupesan minuman kesukaanku . Tentu saja kopi tugu buaya dengan setengah sendok gula.

  Ku keluarkan buku yang baru saja kubeli

Buku dengan judul " logika Kritis filsafat klasik" karya Aloysius Germia dan Sholahuddin Al -ahmed .

Baca juga: Kelakar Sang Bocil

 Dengan antusiasnya kumulai membaca halam demi halam buku itu ditemani secangkir kopi yang telah tersaji rapi di sudut meja.

  Ku mulai terhanyut dalam buku itu, sampai ada suara lirih yang mulai mengusik ditelingku.

Baca juga: Catatan Singkat

 "  secangkir pop ice coklat".

Seorang gadis dengan pakaian rapi yang duduk langsung di depanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun