Mohon tunggu...
Putra NoviantoGadi
Putra NoviantoGadi Mohon Tunggu... Musisi - Mahasiswa FISIP Universitas Atma Jaya

Akun untuk mengerjakan tugas (:

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pilih Kiblat Pop atau Indiepop??

23 Maret 2021   22:02 Diperbarui: 23 Maret 2021   22:05 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum memulai pembahasannya, alangkah baiknya kita melihat sebentar dunia permusikan pada saat ini yang ramai diperbincangkan. Musik selalu diidentikan dengan hiburan massa. Pertumbuhan teknologi membantu kepopuleran musik sebagai seni hiburan massa. Dimulai dengan penemuan telepon (1876) oleh Alexander Graham Bell, hingga penemuan radio oleh Marconi (1894) membuat kehadiran musik dapat dinikmati oleh banyak orang.

Dalam dunia musik terdapat banyak genre. Genre yang paling banyak digemari hingga saat ini adalah genre musik pop. Meskipun terkadang musik pop terkadang menuai cibiran, namun pendengar musik pop tersebut tampak tidak peduli betapa kontroversialnya musik pop bagi sebagian orang. Disini musik dapat memberikan sebuah identitas, sebagai contoh ketika anak muda tidak mendengarkan musik pop jaman sekarang, maka anak tersebut akan dicap kuno, begitupun sebaliknya. Hal tersebutlah yang membuat pendengar musik pop tidak begitu peduli dengan kontoversi yang ada.

Dengan begitu besarnya pengaruh musik ke dalam kehidupan kemudian terciptalah perusahaan rekaman. Perusahaan rekaman ini dibagi menjadi dua, yaitu major label dan indie label. Kedua perusahaan tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan.Major label memiliki ideologi pasar, sedangkan indie label lebih mengedepankan kreatifitas dan juga kemandirian. 

Hadirnya indie label ini dikarenakan ketidakpuasaan terhadap produksi yang ada di dalam Major label yang terlalu mengedepankan pasar ataupun hasil penjualan musik sehingga musik yang hadir pun terdengar masintream atau itu-itu saja.

Dengan adanya perusahaan indie label ini, maka genre musik indiepop makin dikenal oleh masyarakat luas. Indiepop mengusung semangat independensi dan juga perlawanan terhadap musik masintream. 

Dalam sejarahnya, genre musik indiepop digunakan untuk mengkritik pemerintah Inggris dan juga digunakan untuk mengkritik industri musik Amerika. Kemudian pada tahun 1993, musik genre Indiepop mulai memasuki Indonesia. 

Pada tahun tersebut, musik indiepop turut dinikmati sebagai sebuah genre yang mengusung semangat perlawanan. Seperti contoh lagu d ari Iwan Fals berjudul "Galang Rambu Anarki", yang dimana lagu tersebut merupakan kritik terhadap pemertintah yang menaikkan harga BBM kala itu.

Budaya populer

Menurut Storey (2015:5), budaya populer adalah budaya sederhana yang dikenal dan disukai oleh banyak orang. Jadi, apabila suatu budaya tertentu disukai oleh banyak orang di wilayah tertentu, maka budaya tersebut otomatis menjadi budaya populer.

Budaya populer yang ada di Indonesianya tentunya ada beragam, seperti budaya sepakbola, hedonisme, dan lain-lain. Beberapa contoh tersebut dapat dikatakan sebagai budaya populer karena kebanyakan masyarakat Indonesia menyukai budaya-budaya tersebut.

Musik genre pop merupakan genre musik yang digemari oleh banyak orang. Hal ini dikarenakan musik genre pop tidak memiliki lirik yang sulit untuk dipahami berbeda dengan genre musik indie yang dimana ada metafora tersendiri dalam setiap liriknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun