Mohon tunggu...
Putra NoviantoGadi
Putra NoviantoGadi Mohon Tunggu... Musisi - Mahasiswa FISIP Universitas Atma Jaya

Akun untuk mengerjakan tugas (:

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pilih Kiblat Pop atau Indiepop??

23 Maret 2021   22:02 Diperbarui: 23 Maret 2021   22:05 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://crafters.getcraft.com/

Oh my God, aku terguncang

Tuduhannya kurasa sangat kejam

Perjalanan iman soal personal

Ia paksakan penafsiran orang lain

Berjalan dengan sejuta ancaman

Mungkin ku harus telefon Komnas HAM

Dini hari nanti ku harus pergi

Bye bye family, ku harus larikan diri

Mungkin tidak banyak orang mengetahui potongan lirik diatas. Potongan lirik diatas merupakan potongan lirik dari lagu berjudul "Kafir" ciptaan dari Jason Ranti. Jason Ranti merupakan salah satu musisi tanah air yang memiliki genre Folk. Jason Ranti biasanya dikenal sebagai musisi indiepop.

Ketika mendengar kata 'indie', sebagian orang mungkin akan langsung memikirkan 3 hal yaitu: musik fourtwenty, senja dan kopi. Namun 'indie' yang dimaksud bukanlah seperti yang disebutkan sebelumnya. Indiepop biasanya bertentangan dengan musik pop. Untuk mengetahui kedua hal tersebut, kita bisa mengkajinya melalui kajian kultural yaitu budaya populer dan subkultural.

Sebelum memulai pembahasannya, alangkah baiknya kita melihat sebentar dunia permusikan pada saat ini yang ramai diperbincangkan. Musik selalu diidentikan dengan hiburan massa. Pertumbuhan teknologi membantu kepopuleran musik sebagai seni hiburan massa. Dimulai dengan penemuan telepon (1876) oleh Alexander Graham Bell, hingga penemuan radio oleh Marconi (1894) membuat kehadiran musik dapat dinikmati oleh banyak orang.

Dalam dunia musik terdapat banyak genre. Genre yang paling banyak digemari hingga saat ini adalah genre musik pop. Meskipun terkadang musik pop terkadang menuai cibiran, namun pendengar musik pop tersebut tampak tidak peduli betapa kontroversialnya musik pop bagi sebagian orang. Disini musik dapat memberikan sebuah identitas, sebagai contoh ketika anak muda tidak mendengarkan musik pop jaman sekarang, maka anak tersebut akan dicap kuno, begitupun sebaliknya. Hal tersebutlah yang membuat pendengar musik pop tidak begitu peduli dengan kontoversi yang ada.

Dengan begitu besarnya pengaruh musik ke dalam kehidupan kemudian terciptalah perusahaan rekaman. Perusahaan rekaman ini dibagi menjadi dua, yaitu major label dan indie label. Kedua perusahaan tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan.Major label memiliki ideologi pasar, sedangkan indie label lebih mengedepankan kreatifitas dan juga kemandirian. 

Hadirnya indie label ini dikarenakan ketidakpuasaan terhadap produksi yang ada di dalam Major label yang terlalu mengedepankan pasar ataupun hasil penjualan musik sehingga musik yang hadir pun terdengar masintream atau itu-itu saja.

Dengan adanya perusahaan indie label ini, maka genre musik indiepop makin dikenal oleh masyarakat luas. Indiepop mengusung semangat independensi dan juga perlawanan terhadap musik masintream. 

Dalam sejarahnya, genre musik indiepop digunakan untuk mengkritik pemerintah Inggris dan juga digunakan untuk mengkritik industri musik Amerika. Kemudian pada tahun 1993, musik genre Indiepop mulai memasuki Indonesia. 

Pada tahun tersebut, musik indiepop turut dinikmati sebagai sebuah genre yang mengusung semangat perlawanan. Seperti contoh lagu d ari Iwan Fals berjudul "Galang Rambu Anarki", yang dimana lagu tersebut merupakan kritik terhadap pemertintah yang menaikkan harga BBM kala itu.

Budaya populer

Menurut Storey (2015:5), budaya populer adalah budaya sederhana yang dikenal dan disukai oleh banyak orang. Jadi, apabila suatu budaya tertentu disukai oleh banyak orang di wilayah tertentu, maka budaya tersebut otomatis menjadi budaya populer.

Budaya populer yang ada di Indonesianya tentunya ada beragam, seperti budaya sepakbola, hedonisme, dan lain-lain. Beberapa contoh tersebut dapat dikatakan sebagai budaya populer karena kebanyakan masyarakat Indonesia menyukai budaya-budaya tersebut.

Musik genre pop merupakan genre musik yang digemari oleh banyak orang. Hal ini dikarenakan musik genre pop tidak memiliki lirik yang sulit untuk dipahami berbeda dengan genre musik indie yang dimana ada metafora tersendiri dalam setiap liriknya.

Kemudian musik pop sendiri mudah dikenali oleh banyak orang. Hal tersebut dapat terjadi karena ada faktor major label yang berperan didalamnya. Yang diamana industri musik pop dipublikasikan dengan skala yang lebih besar dibandingkan dengan genre musik indie.

Dari musik pop ini, dapat kita ambil contoh seperti Sheila On 7. Sheila On 7 merupakan band yang memiliki genre musik pop. Sheila On 7 hingga saat ini merupakan band yang masih banyak digemari oleh banyak orang diberbagai kalangan usia. Hal ini dikarenakan Sheila On 7 memiliki lirik-lirik lagu yang mudah dipahami oleh banyak orang. Kemudian ada lagi contoh lainnya seperti Raisa, Isyana, dan masih banyak lagi.

Subkultur

Menurut Ryan (2010), subkultur adalah cara masyarakat memandang budaya yang ada dengan sudut pandang berbeda. Jadi, bagaimana pandangan masyarakat melihat suatu budaya dengan cara yang berbeda ini bisa disebut sebagai subkultur karena merupakan "minoritas" di antara "mayoritas" penganut budaya populer.

Subkultur dapat berperan tergantung darimana (lokasi/wilayah) budaya tersebut berada. Ketika berbicara mengenai musik, tentunya musik indiepop menjadi sebuah subkultur yang ada di masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan masih banyak orang yang tidak begitu memahami musik-musik indiepop ini. Terlebih lagi, indiepop merupakan musik yang diciptakan berdasarkan idealisme si pembuat, sehingga wajar saja apabila banyak masyarakat yang tidak begitu tertarik ketika mendengarnya.

Subkultur digunakan untuk membicarakan indiepop yang lahir karena suatu kondisi tertentu. Hingga indiepop dipresentasikan sebagai salah satu genre musik yang kehadirannya menjadi sebuah fenomena ada kecenderungan untuk melawan musik mainstream. 

Dalam bukunya "The Sociology of Music", Da Silva (1984) mengatakan: Seeing music as social may not be the most artistic or elegant approach, but it may yet be useful. Sociology of music is aimed at self-knowledge. It is the hope that people who engage in musical conduct can overcome whatever lack of understanding and whatever social superstitions they have about that activity. 

(Mengkaji musik sebagai suatu lembaga sosial mungkin bukan merupakan suatu pendekatan yang paling artistik ataupun pendekatan yang paling elegan. Namun, pengkajian tersebut sangat berguna. Sosiologi musik ditujukan ke pengetahuan pribadi. Hal tersebut merupakan suatu harapan di mana orang yang terikat di dalam pengadaan musik dapat mengatasi pengertian yang sempit dan mitos sosial apapun itu yang mereka miliki diberbagai kegiatan).

Kutipan diatas menjelaskan apabila kehadiran musik tidak dapat terlepas dari kondisi masyarakat. Kehadiran indiepop tentunya tidak dapat terlepas dari kondisi masyarakat diaman indiepop tersebut tumbuh. Realitas sosial yang dipadukan dengan musik pada akhirnya akan menjadikan musik sebagai faktor yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat.

Dapat kita ambil contoh dari lirik lagi Jaon Ranti yang berjudul "Anggurman", dimana salah satu penggalan lirik tersebut berbunyi:

"Apa kamu sudah gila

Keracunan kebanyakan kekuasaan, kebodohon tak henti-henti

Gila keracunan kebanyakan kekuasaan, kebodahan tak henti-henti"

Lagu dari Jason Ranti ini menjelaskan apabila para penguasa pada saat ini sedang gila dengan hal yang berbau dengan uang dan juga kekuasaan.

Kaitannya dengan Politik Identitas

Politik identitas adalah bentuk perlawanan terhadap sesuatu yang dominan. Ryan (2010:88) mengemukakan bahwa sesuatu yang mainstream menjadi pemicu munculnya subkultur.

Jika ditarik benang merahnya, maka Indiepop merupakan bentuk perlawanan dari musik pop. Begitu pula dengan indie label yang merupakan bentuk perlawanan dari major label.

Indiepop hadir karena kondisi masyarakat, disisi lain indiepop masih dapat dinikmati. Hingga saat ini, indiepop mulai berkembang terutama di tanah air. Hal ini dapa terlihat dengan lahirnya musisi-musisi tanah air yang yang bergenre serupa (indepop) seperti Silampukau dengan lagu "Puan Kelana", kemudian ada Ikshan Sekuter yang tenar dengan lagu "Bingung", Jason Ranti dengan lagu cibirannya yaitu "Kafir", dan masih banyak lagi lainnya.

Terima Kasih (:

Sumber

Mitasari Doan. 2016. Menonton Bangkutaman: Subkultur Musik Indie Yogyakarta. Jurnal Ilmu Humaniora, vol.4, 2.

Ryan, M. (2010). Cultural Studies: A Practical Introduction. UK: Wiley-Blackwell. 

Storey, J. (2015). An Introduction: Cultural Theory and Popular Culture (7th ed.). Routledge: New York. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun