Oleh : Yohanes Tola
Ketua PMK ITY
Mahasiswa Institut Teknologi Yogyakarta
Organisasi merupakan suatu wadah yang berisikan dua orang atau lebih yang digunakan untuk menyampaikan apresiasi guna mencapai tujuan bersama yang dipimpin oleh seorang ketua serta memiliki struktur keorganisasian yang jelas.
Pada zaman maju seperti sekarang. Banyak sekali mahasiswa maupun mahasiswi tidak mengetahui pentingnya berorganisasi bahkan sebagian dari mereka tidak pernah tau apa itu organisasi. Padahal disekitar kita banyak sekali organisasi organisasi dikalangan pelajar. Baik organisasi intra kampus maupun unit kegiatan mahasiswa lainnya.
Menurut Robbins (1994: 4) mengatakan, bahwa: "Organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan."
Pengertiaan dan pemahaman paling dasar dari sebuah organisasi sebenarnnya dapat dilihat dari suatu yang paling dekat dengan mahasiswa sebelumnnya, bahkan tanpa sadar mahasiswa tidak menyadari ternyata yang dia tau itu adalah sebuah organisasi, itu adalah keluarga. Keluarga adalah basis organisasi yang paling dasar dalam kehidupan manusia. Karena pada dasarnnya pengertian organisasi adalah sekelompok orang yang akan mencapai tujuan bersama kelompok tersebut. Di mana kelompok ini memiliki tujuan tertentu untuk dicapai.
Di perguruan tinggi sekarang mahasiswa dituntut untuk mengikuti sebuah organisasi. Organisasi digunakan untuk mengasah soft skill serta keterampilan yang dimiliki seseorang untuk mengembangkan keterampilan tersebut. Selain itu, Organisasi merupakan salah satu elemen yang sangat penting yang dibutuhkan mahasiswa di rumah maupun di kampus.
Pengertian pengertian tentang ap aitu organisasi diatas merupakan sebuah proses menerjemahkan pengalaman yang saya alami selama saya mengikuti organisasi, Artinnya, mengenai yang saya sampaikan dan sedikit mengutip pemikiran Robbins mengenai organisasi tidak semerta merta di narasikan dari haril bacaan buku atau apapun itu.
 Tentang sebuah pengertian yang abstrak diatas coba saya buat untuk memberi gambaran sementara tentang apa dan bagaimana serunya beroganisasi di kampus ataupun diluar kampus.
Dalam tulisan ini saya mencoba menunjukan tendensi saya dalam menulis tulisan ini. Pikiran saya tiba pada sebuah kesimpulan setelah melihat intensitas minat mahasiswa hari ini mulai kehilangan eksistensinnya, dalam artian lain, organisasi dianggap bukan menjadi barang penting untuk dicicipi pengalamannya.
Saya mencoba untuk membagikan pengalaman saya yang sebelumnnya tulisan adalah sebuah hail refleksi Panjang yang saya pikirkan sebelum menulis, terlalu cepatkah saya membagikan pengalaman luar biasa ini?, Â Bagaimana saya menyampaikan pesan atas pengalaman organisasi saya secara efektif kepada para pembaca? Â Sedangkan jika dipikir pikir, pembaca bisa saja bertannya, "atas dasar apa anda mengatakan pengalaman anda adalah pengalaman yang luar biasa, sedangkan anda dengan sadar tau bahwa organisasi juga turut menyita banyak waktu anda untuk mempersiapkan hal hal besar lainnya dalam hidup?"
Pertannyaan ini terkesan menjadi sebuah pertannya yang "menampar" saya dengan segera lalu memberi maksud untuk menyadarkan saya sebab telah terlalu percaya diri menulis tulisan ini.
Apapun tendensi pertanyaanya, saya kira saya tidak akan ragu untuk memberi jawaban (saya benar benar optimis untuk hal ini). Sebelum memikirkan menulis tulisan ini, saya terjebak pada sebuah pesan singgat yang harus saya bangun untuk membuat anda (pembaca) ingin mmebacannya lebih jauh. Setelah berlarut larut memikirkan judul tulisan ini dan saya kira saya cukup menghabiskan banyak waktu untuk itu. Pikiran stuck!! Ahhh sial kenapa saya harus memikirkan dan memberi tanggung jawab moral pada tulisan ini ? (ucap saya dan bertannya dalam hati).
Akhirnya kepala saya seperti di tiban pentungan, sadar, dan melihat diri yang harus berfikir keras memikirkan tulisan ini. Kenapa saya harus menulis ini? Apa peduli saya pada orang orang diluar sana yang belum tau apa itu organisasi dan belum mengecap pengalam luar biasa disini? Harusnnya saya tidak usah memikirkan mereka, biarkan mereka tertinggal jauh dari saya, disini saya belajar banyak hal, dan mereka hanya diam di atas Kasur dan memanjakan diri nya, bukankah itu keuntungan saya?.
Tapi saya pikir dunia tidak akan pernah berubah jika semua manusiannya berfikir dengan cara egois yang saya lakukan. Kita harus terus bertumbuh dan membangun Bersama (toh percuma saja punya pemahaman namun tidak ada gunanya), saya tidak ingin pengalaman dan pemahaman saya yang hampir pecah di kepala saya ini berakhir pada sebuah kaliamat yang omong kosong jika tidak memberi dampak baik bagi yang lain.
Organisasi adalah tempat dua tiga orang atau lebih hidup dan saling bekerja sama (saya tidak ingin bekerjasama dengan orang yang tidak memahami apa apa, maka saya harus segera membagikan pengalaman ini, jika saya dan dunia ingin bertumbuh).
Mungkin anda (pembaca) ingin bertannya, "sejauh mana pengalaman anda tentang yang anda tulis ini"?. Anda yakin itu adalah sebuah kebenaran? Jika tidak anda sedang menjual integritas anda!
Saya ingin menulis kembali judul tulisan ini, "Organisasi : Mengapa aku harus menjadi bagian darinnya?.
Apakah anda orang yang sebelumnnya telah berorganisasi? Sejauh mana anda beroganisasi? Atau mungkin anda hanya melihat organisasi dari "jauh"? atau lebih parah lagi, apakah anda adalah orang yang tidak pernah tau ap aitu organisasi?. Kini saya bercerita mengapa anda harus mengikuti oragisasi.
Saya memulai dengan meceritakan siapa saya dan bagaimana lingkungan saya sebelum hidup dalam organisasi. Sejak sekolah menengah atas saya adalah orang yang senang bericara dalam forum diskusi kelas, saat mata pelajaran sosiologi atau mata pelajaran lainnya saya akan mempeprsiapkan diri agar aktif saat berdikusi (saat sedang berdiskusi ataupun berdebat, saya menganggap ini sebagai forum pertaruhan harga diri, cukup aneh memang)
Buku dengan topik kepemimpinan dan pengembangan diri lainnya saya baca terus menerus saat SMA. Membaca sejak lama menjadi kebiasaan saya untuk menghabiskan waktu luang, novel tipis, cerpen, teks teks sejarah, dongeng, dan artikel sederhana menjadi bacaan faforit saat SMA. Kebiasaan kebiasaan ini saya bangun dengan maksud membekali diri pada kehidupan di sekolah maupun dalam pertemanan diluar SMA. Saat itu saya belum berkegiatan dalam organisasi apapun di sekolah.
Proses waktu berjalan begitu cepat, hingga saya tiba pada status saya menjadi mahasiswa, status ini sungguh diidam idamkan sejak lama, maklum saja saat pulang sekolah dulu saya melihat mahasiswa daerah saya dengan gaya dewasa dan trendy mereka mengenakan celana jeans dan jas almamater nya. sumpah itu keren banget! (ucap saya dalam hati). Sejak saat itu saya berfikir untuk menjadi mahasiswa seperti mereka (mahasiswa yang saya liat di daerah saya).
Saat di awal bangku kuliah, saya belum memikirkan apapun tentang niat ikut beroganisasi, target saya adalah bagaimana memastikan IPK saya adalah 3,50 sampai 4,00 setiap akhir semesternya. Dinamika merebut IPK yang saya tergetkan ini begitu sering membangun suasana yang membosankan.Â
Aktifitas saya begitu kaku, setiap harinnya saya habiskan waktu dengan bangun pagi pukul 06.00 WIB lalu berkemas dan berangkat ke kampus pukul 07.45. Aktifitas kampus berakhir pada pukul 14.00 dan 15 menit saya habiskan dalam perjalanan menuju kost tempat saya tinggal. Setelah sampai di kostan 2 jam saya siapkan waktu untuk mengerjakan tugas kampus ( jika ada, jika tidak, ya saya baring saja di Kasur).
Aktifitas ini berlangsung kurang lebih selama satu semester. Semuannya begitu membosankan. Lingkungan yang saya kenal begitu sempit, ya paling paling saya hanya mengenal teman kost, teman kelas serta dosen dosen saya di kampus. Anda dapat membayangkan saat itu tidak ada intimidasi positif apapun yang membantu saya untuk maju selain dari kegiatan ruang kelas di kampus. Saya menjadi pribadi yang tidak peka pada kehidupan masyarakat, semangat berdiskusi saya yang membara sejak SMA redup seketika, banyak hal yang berubah dan tidak berubah dari diri saya saat itu.
Namun kemudian sebuah keputusan besar saya ambil saat memasuki semester ke dua di kampus. Saya memilih untuk masuk dalam organisasi mahasiswa. Organisasi saya saat itu (dan sampai kini) adalah tempat orang orang dengan pemikiran terbuka dan wawasan yang luas. Ini sungguh lingkungan yang tidak cocok bagi saya yang egois dan menutup diri pada perbedaan pikiran dan karakter orang lain.
Tahap tahap awal di organisasi, benar benar "menekan" diri saya untuk menyesuaikan diri pada sebuah pandangan baru akan realitas kehidupan mahasiswa yang sesungguhnya. Aktifitas di organisasi di sibukan dengan kegiatan kepanitiaan, diskusi, dan banyak lagi. Melalui kegiatan kegiatan ini kepala saya seakan akan seperti refresh Kembali (wowww, ini luar biasa!!).
Pada kegiatan kepanitiaan, saya dilatih untuk memikirkan banyak hal tentang acara yang akan diselenggarakan, mulai dari tema acara, konseb, perencanaan, memimpin rapat rapat, belajar design, belajar menulis surat, ,membuat proposal kegiatan, dekorasi, dokumentasi, dan banyak lagi. Saya perlahan belajar menjadi orang yang kreatif, disiplin, bertanggung jawab, memiliki pendirian, berkarakter, professional, dan peduli terhadap teman teman saya yang lain, seperti cara hangat teman organisasi saya menyambut saya saat bergabung.
Sejak saat itu saya seperti menemukan diri saya yang baru, organisasi menjadi tempat saya mencari jati diri. Dalam prosesnya saya mengalami proses pembenahan diri dengan banyak pengalaman. Saya di beri masukan positif, dilatih berbicara dengan tata bahasa yang benar dan baik, bahkan sampai pada tahap saya dikritik pada forum yang besar (ini benar benar membentuk saya secara mentalitas).
Namun dalam perjalananya saya menemukan perjumpaan yang memberi gambaran organisasi dari sisi yang mereka anggap dapat merugikan. Saya diberitahu, dengan saya mengikuti organisasi saya akan disibukan dengan kegiatan kegiatan dan proses perencanaan dan pelaksanaannya hingga saya tiba pada suatu titik, yaitu melupakan tugas utama saya, kuliah. Ini benar benar membuat saya dilema, "antara putus atau lanjut" seperti kata judika.
Namun, permenungan Kembali saya lakukan, tentang bagaimana perasaan saya saat berorganisasi, bagaimana pengalaman saya yang saya sebut luar biasa,dan bagaimana saya pernah terpesona dengan kehangatan atau solidaritas dalam organisasi saya. Saya tidak ingin melupakan semua itu atau mengakhirinnya hanya karena sebuah bisikan yang mencoba meramal masa depan saya di organisasi saya. Lagi pula, di organisasi saya belajar banyak kedisiplinan, salah satunnya adalah mempelajari manejemen waktu secara baik dan benar, dan sejauh saya mempelajari itu saya tidak menemukan masalah yang menggangu kuliah seperti yang dibisikan beberapa orang pada saya.
Apapun pengalaman tidak menyenangkan yang saya rasakan dalam organisasi saat itu (sampai hari ini), tidak pernah membuat saya berfikir untuk tidak melanjutkan pengalaman luar biasa ini. Bukankan hal biasa jika manusia mengalami Lelah,mengeluh, mager (malas gerak),bahkan depresi?. Bukankah hal hal seperti itu juga anda temukan saat anda hidup (tanpa perlu mesuk organisasi pun anda sudah mengalaminnya bukan)?
"I have found myself in an organization, and this is great", itu adalah perasaan yang masih sama sampai hari ini. dan saya akan terus beroganisasi, lalu membentuk organisasi yang paling dasar dalam kehidupan, yaitu  Keluarga dimasa depan.Â
Dimasa depan seorang ayah dan ibu harus mampu memanajemen keuangan mereka, membuat perencanaan,mengevaluasi nya Kembali, lalu membuat rencana baru. Ini adalah suasana pada keluarga dimasa depan, jika anda bisa mempelajarinnya hari ini, kenapa tidak?
Jika nda (pembaca tulisan ini) adalah seorang Wanita, anda tentu tidak ragu bukan memiliki pasangan yang juga menghabiskan masa di mudannya dengan organisasi? Mari memulainnya.hehe
Tapi anda juga harus tau apa itu organisasi dan belajar bagaiman dia bekerja, agar keluarga dimasa depan adalah keluarga yang anda idam idamkan.
Trimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H