Apapun tendensi pertanyaanya, saya kira saya tidak akan ragu untuk memberi jawaban (saya benar benar optimis untuk hal ini). Sebelum memikirkan menulis tulisan ini, saya terjebak pada sebuah pesan singgat yang harus saya bangun untuk membuat anda (pembaca) ingin mmebacannya lebih jauh. Setelah berlarut larut memikirkan judul tulisan ini dan saya kira saya cukup menghabiskan banyak waktu untuk itu. Pikiran stuck!! Ahhh sial kenapa saya harus memikirkan dan memberi tanggung jawab moral pada tulisan ini ? (ucap saya dan bertannya dalam hati).
Akhirnya kepala saya seperti di tiban pentungan, sadar, dan melihat diri yang harus berfikir keras memikirkan tulisan ini. Kenapa saya harus menulis ini? Apa peduli saya pada orang orang diluar sana yang belum tau apa itu organisasi dan belum mengecap pengalam luar biasa disini? Harusnnya saya tidak usah memikirkan mereka, biarkan mereka tertinggal jauh dari saya, disini saya belajar banyak hal, dan mereka hanya diam di atas Kasur dan memanjakan diri nya, bukankah itu keuntungan saya?.
Tapi saya pikir dunia tidak akan pernah berubah jika semua manusiannya berfikir dengan cara egois yang saya lakukan. Kita harus terus bertumbuh dan membangun Bersama (toh percuma saja punya pemahaman namun tidak ada gunanya), saya tidak ingin pengalaman dan pemahaman saya yang hampir pecah di kepala saya ini berakhir pada sebuah kaliamat yang omong kosong jika tidak memberi dampak baik bagi yang lain.
Organisasi adalah tempat dua tiga orang atau lebih hidup dan saling bekerja sama (saya tidak ingin bekerjasama dengan orang yang tidak memahami apa apa, maka saya harus segera membagikan pengalaman ini, jika saya dan dunia ingin bertumbuh).
Mungkin anda (pembaca) ingin bertannya, "sejauh mana pengalaman anda tentang yang anda tulis ini"?. Anda yakin itu adalah sebuah kebenaran? Jika tidak anda sedang menjual integritas anda!
Saya ingin menulis kembali judul tulisan ini, "Organisasi : Mengapa aku harus menjadi bagian darinnya?.
Apakah anda orang yang sebelumnnya telah berorganisasi? Sejauh mana anda beroganisasi? Atau mungkin anda hanya melihat organisasi dari "jauh"? atau lebih parah lagi, apakah anda adalah orang yang tidak pernah tau ap aitu organisasi?. Kini saya bercerita mengapa anda harus mengikuti oragisasi.
Saya memulai dengan meceritakan siapa saya dan bagaimana lingkungan saya sebelum hidup dalam organisasi. Sejak sekolah menengah atas saya adalah orang yang senang bericara dalam forum diskusi kelas, saat mata pelajaran sosiologi atau mata pelajaran lainnya saya akan mempeprsiapkan diri agar aktif saat berdikusi (saat sedang berdiskusi ataupun berdebat, saya menganggap ini sebagai forum pertaruhan harga diri, cukup aneh memang)
Buku dengan topik kepemimpinan dan pengembangan diri lainnya saya baca terus menerus saat SMA. Membaca sejak lama menjadi kebiasaan saya untuk menghabiskan waktu luang, novel tipis, cerpen, teks teks sejarah, dongeng, dan artikel sederhana menjadi bacaan faforit saat SMA. Kebiasaan kebiasaan ini saya bangun dengan maksud membekali diri pada kehidupan di sekolah maupun dalam pertemanan diluar SMA. Saat itu saya belum berkegiatan dalam organisasi apapun di sekolah.
Proses waktu berjalan begitu cepat, hingga saya tiba pada status saya menjadi mahasiswa, status ini sungguh diidam idamkan sejak lama, maklum saja saat pulang sekolah dulu saya melihat mahasiswa daerah saya dengan gaya dewasa dan trendy mereka mengenakan celana jeans dan jas almamater nya. sumpah itu keren banget! (ucap saya dalam hati). Sejak saat itu saya berfikir untuk menjadi mahasiswa seperti mereka (mahasiswa yang saya liat di daerah saya).
Saat di awal bangku kuliah, saya belum memikirkan apapun tentang niat ikut beroganisasi, target saya adalah bagaimana memastikan IPK saya adalah 3,50 sampai 4,00 setiap akhir semesternya. Dinamika merebut IPK yang saya tergetkan ini begitu sering membangun suasana yang membosankan.Â
Aktifitas saya begitu kaku, setiap harinnya saya habiskan waktu dengan bangun pagi pukul 06.00 WIB lalu berkemas dan berangkat ke kampus pukul 07.45. Aktifitas kampus berakhir pada pukul 14.00 dan 15 menit saya habiskan dalam perjalanan menuju kost tempat saya tinggal. Setelah sampai di kostan 2 jam saya siapkan waktu untuk mengerjakan tugas kampus ( jika ada, jika tidak, ya saya baring saja di Kasur).
Aktifitas ini berlangsung kurang lebih selama satu semester. Semuannya begitu membosankan. Lingkungan yang saya kenal begitu sempit, ya paling paling saya hanya mengenal teman kost, teman kelas serta dosen dosen saya di kampus. Anda dapat membayangkan saat itu tidak ada intimidasi positif apapun yang membantu saya untuk maju selain dari kegiatan ruang kelas di kampus. Saya menjadi pribadi yang tidak peka pada kehidupan masyarakat, semangat berdiskusi saya yang membara sejak SMA redup seketika, banyak hal yang berubah dan tidak berubah dari diri saya saat itu.