Namun kemudian sebuah keputusan besar saya ambil saat memasuki semester ke dua di kampus. Saya memilih untuk masuk dalam organisasi mahasiswa. Organisasi saya saat itu (dan sampai kini) adalah tempat orang orang dengan pemikiran terbuka dan wawasan yang luas. Ini sungguh lingkungan yang tidak cocok bagi saya yang egois dan menutup diri pada perbedaan pikiran dan karakter orang lain.
Tahap tahap awal di organisasi, benar benar "menekan" diri saya untuk menyesuaikan diri pada sebuah pandangan baru akan realitas kehidupan mahasiswa yang sesungguhnya. Aktifitas di organisasi di sibukan dengan kegiatan kepanitiaan, diskusi, dan banyak lagi. Melalui kegiatan kegiatan ini kepala saya seakan akan seperti refresh Kembali (wowww, ini luar biasa!!).
Pada kegiatan kepanitiaan, saya dilatih untuk memikirkan banyak hal tentang acara yang akan diselenggarakan, mulai dari tema acara, konseb, perencanaan, memimpin rapat rapat, belajar design, belajar menulis surat, ,membuat proposal kegiatan, dekorasi, dokumentasi, dan banyak lagi. Saya perlahan belajar menjadi orang yang kreatif, disiplin, bertanggung jawab, memiliki pendirian, berkarakter, professional, dan peduli terhadap teman teman saya yang lain, seperti cara hangat teman organisasi saya menyambut saya saat bergabung.
Sejak saat itu saya seperti menemukan diri saya yang baru, organisasi menjadi tempat saya mencari jati diri. Dalam prosesnya saya mengalami proses pembenahan diri dengan banyak pengalaman. Saya di beri masukan positif, dilatih berbicara dengan tata bahasa yang benar dan baik, bahkan sampai pada tahap saya dikritik pada forum yang besar (ini benar benar membentuk saya secara mentalitas).
Namun dalam perjalananya saya menemukan perjumpaan yang memberi gambaran organisasi dari sisi yang mereka anggap dapat merugikan. Saya diberitahu, dengan saya mengikuti organisasi saya akan disibukan dengan kegiatan kegiatan dan proses perencanaan dan pelaksanaannya hingga saya tiba pada suatu titik, yaitu melupakan tugas utama saya, kuliah. Ini benar benar membuat saya dilema, "antara putus atau lanjut" seperti kata judika.
Namun, permenungan Kembali saya lakukan, tentang bagaimana perasaan saya saat berorganisasi, bagaimana pengalaman saya yang saya sebut luar biasa,dan bagaimana saya pernah terpesona dengan kehangatan atau solidaritas dalam organisasi saya. Saya tidak ingin melupakan semua itu atau mengakhirinnya hanya karena sebuah bisikan yang mencoba meramal masa depan saya di organisasi saya. Lagi pula, di organisasi saya belajar banyak kedisiplinan, salah satunnya adalah mempelajari manejemen waktu secara baik dan benar, dan sejauh saya mempelajari itu saya tidak menemukan masalah yang menggangu kuliah seperti yang dibisikan beberapa orang pada saya.
Apapun pengalaman tidak menyenangkan yang saya rasakan dalam organisasi saat itu (sampai hari ini), tidak pernah membuat saya berfikir untuk tidak melanjutkan pengalaman luar biasa ini. Bukankan hal biasa jika manusia mengalami Lelah,mengeluh, mager (malas gerak),bahkan depresi?. Bukankah hal hal seperti itu juga anda temukan saat anda hidup (tanpa perlu mesuk organisasi pun anda sudah mengalaminnya bukan)?
"I have found myself in an organization, and this is great", itu adalah perasaan yang masih sama sampai hari ini. dan saya akan terus beroganisasi, lalu membentuk organisasi yang paling dasar dalam kehidupan, yaitu  Keluarga dimasa depan.Â
Dimasa depan seorang ayah dan ibu harus mampu memanajemen keuangan mereka, membuat perencanaan,mengevaluasi nya Kembali, lalu membuat rencana baru. Ini adalah suasana pada keluarga dimasa depan, jika anda bisa mempelajarinnya hari ini, kenapa tidak?
Jika nda (pembaca tulisan ini) adalah seorang Wanita, anda tentu tidak ragu bukan memiliki pasangan yang juga menghabiskan masa di mudannya dengan organisasi? Mari memulainnya.hehe
Tapi anda juga harus tau apa itu organisasi dan belajar bagaiman dia bekerja, agar keluarga dimasa depan adalah keluarga yang anda idam idamkan.
Trimakasih.