Mohon tunggu...
Yohanes Andrianto Sir
Yohanes Andrianto Sir Mohon Tunggu... Desainer - Sebuah Catatan Perjalanan

Ingin berbagi dengan dunia; belajar menuangkan sebuah perjalanan ke media tulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Berlayar bersama KRI Dewaruci, Pengalaman Menjadi Peserta MBJR 2024

4 Agustus 2024   17:10 Diperbarui: 5 Agustus 2024   12:52 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laskar rempah mendapatkan materi dan pembekalan selama pelayaran oleh anggota TNI AL yang bertugas | Dokumentasi Pribadi

Tim-tim kecil yang dibagi menjadi lima pilar Jalur Rempah yang terbagai menjadi; Historia, Ramuan, Kriya/Wastra, Seni Budaya, Kuliner juga dibentuk untuk merangkum hal-hal yang menarik yang kami temui selama mengikuti kegiatan ini. 

Kunjungan ke tempat-tempat bersejarah, workshop dan materi-materi dari narasumber yang berkompeten dibidangnya tidak hanya kami terima, namun wajib kami bagikan kepada khalayak luas.

29 Laskar Rempah Batch 1 Lada Putih | Dok. Arsip Kemendikbudristek
29 Laskar Rempah Batch 1 Lada Putih | Dok. Arsip Kemendikbudristek

Semuanya pasti setuju bahwa rempah-rempah, seperti cengkih, pala, lada, kayu manis, dan komoditas lainnya seperti kayu cendana dan kemenyan menjadi barang berharga yang dihargai tinggi serta menjadi daya tarik utama bagi pedagang dari berbagai belahan dunia. Nyaris, semua komoditas utama “yang diburu” pada masanya adalah tanaman endemik Nusantara. 

Dengan mengikuti rangkaian kegiatan ini, saya sendiri membayangkan bagaimana nenek moyang kita melakukan pelayaran untuk bertukar komoditas dari satu pulau ke pulau yang lain. 

Kemudian, bagaimana kapal-kapal bangsa asing juga mengandalkan layarnya untuk menjelajah dunia hanya demi menemukan dimana rempah-rempah itu tumbuh dan berasal. 

Proses perdagangan dan bertukar komoditas lintas suku bangsa dan benua ini berlangsung selama berabad-abad. Menjadi simpul yang hari ini kita kenal dengan Jalur Rempah. 

Bertemunya para suku bangsa asing dalam kaitannya dengan perdagangan Jaur Rempah membentuk alkulturasi dan asimilasi yang kaya; dari bahasa, kuliner, pakaian, arsitektur dan lain sebagainya yang dikemudian hari menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia. 

Perjalanan meraih pengakuan dari UNESCO masihlah panjang, namun pengakuan ini tidak ada artinya tanpa adanya dukungan dan kesadaran dari kita semua. 

Mari bersama dukung Jalur Rempah menjadi warisan budaya yang diakui dunia. 

Nah, gimana.. berminat mengikuti MBJR tahun depan? Ikuti rangkuman perjalanan kami melalui vlog yang telah saya rangkum di link berikut. Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun