Mohon tunggu...
Yohanes Andrianto Sir
Yohanes Andrianto Sir Mohon Tunggu... Desainer - Sebuah Catatan Perjalanan

Ingin berbagi dengan dunia; belajar menuangkan sebuah perjalanan ke media tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ohoi Elat, Menelusuri Jejak Eksistensi Gerabah di Kepulauan Kei

29 September 2023   21:39 Diperbarui: 30 September 2023   06:26 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fatima Suatrean menunjukkan hasil karya gerabahnya dengan bentuk yang lebih fungsional serta kontemporer *Dok. Pribadi

Selain itu ia juga  menjelaskan beberapa alat dan bahan yang diperlukan untuk pembuatan gerabah tradisional, diantaranya Raro (Tanah Liat), Tingau (Batu Pewarna), Wariyaru (Tanah Putih) serta beberapa peralatan lainnya seperti Tonotak (Papan), Me'emba (Kulit Kerang Mata Bulan), Huluk/Kabisin (Kuas) hingga Mbuar (Kayu Pola / Mistar).

Ohoi Elat adalah satu dari beberapa desa di Kepualaun Kei yang masih memiliki jejak eksistensi gerabah di masa lalu yang masih bisa kita temui hingga hari ini (walaupun sudah sangat jarang sekali).

Desa lain yang masih bisa kita jumpai keberadaannya adalah Ohoi Banda Eli di Pulau Kei Besar dan Pulau Tam yang artikelnya sempat saya posting beberapa waktu lalu di Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun