Di sebuah kota kecil bernama Senja Indah, hiduplah seorang pria muda bernama Bima. Bima adalah orang yang dikenal sebagai "manusia biasa-biasa saja." Hidupnya penuh dengan kebetulan kecil yang aneh dan sering membuatnya menjadi bahan tertawaan. Namun, di balik itu, ia memiliki satu hal yang tidak biasa: kemampuan indigonya yang sering muncul tanpa diundang.
Sejak kecil, Bima bisa "melihat" hal-hal yang tidak bisa dilihat orang lain. Bukan hanya makhluk gaib, tetapi juga emosi tersembunyi orang-orang di sekitarnya. Ketika seseorang tersenyum, ia tahu jika itu palsu. Ketika seseorang berbicara dengan suara tenang, ia bisa merasakan kekhawatiran yang mendalam di balik nada itu. Kemampuan ini awalnya terasa seperti kutukan. Bayangkan, bagaimana rasanya mengetahui bahwa teman-temanmu sering berpura-pura senang hanya demi menjaga perasaanmu?
Namun, hidup Bima berubah total pada suatu malam ketika ia memutuskan untuk berbuat baik, meski tanpa alasan yang jelas.
Pertemuan di Malam Hujan
Hujan deras mengguyur kota Senja Indah malam itu. Bima, yang sedang berjalan pulang setelah menghadiri wawancara kerja yang gagal, menemukan seorang wanita tua yang terjebak di pinggir jalan. Payungnya patah, dan tas belanjaannya basah kuyup.
"nak, bisa bantu saya?" tanyanya dengan nada lembut.
Bima, meski sudah lelah, tanpa ragu memutuskan untuk membantu. Ia meminjamkan payungnya dan bahkan mengantar wanita itu pulang. Di perjalanan, mereka mengobrol. Wanita itu bernama Bu Ratih, seorang pemilik toko buku kecil di sudut kota.
Setibanya di rumahnya, Bu Ratih mengeluarkan sebuah buku tua dari rak dan menyerahkannya kepada Bima. "Buku ini akan mengubah hidupmu," katanya sambil tersenyum misterius.
Bima menerima buku itu dengan skeptis. Judulnya "Kebaikan yang Menemukan Jalan." Tanpa menyadari bahwa buku itu akan menjadi awal dari perjalanan luar biasa dalam hidupnya.
Keajaiban Kecil
Keesokan harinya, saat Bima membaca buku itu, ia merasakan sesuatu yang aneh. Setiap kali ia membaca satu bab, pikirannya seperti terbuka. Ia merasa ada dorongan untuk melakukan kebaikan, sekecil apa pun.
Ia memutuskan untuk mulai dari hal-hal kecil: membukakan pintu untuk tetangganya, membelikan roti untuk anak-anak yang sering bermain di depan rumahnya, dan membantu pedagang asongan membersihkan gerobaknya. Awalnya, ia melakukannya hanya karena dorongan aneh itu, tapi lama-lama ia merasa ada sesuatu yang berbeda.
Setiap kebaikan yang ia lakukan, entah bagaimana, kembali kepadanya dalam bentuk yang tak terduga. Saat ia membantu seseorang di jalan, keesokan harinya ia mendapat tawaran pekerjaan sebagai penulis lepas dari seseorang yang kebetulan melihatnya berbuat baik.
Namun, bukan hanya itu. Kemampuan indigonya semakin kuat. Ia mulai "melihat" peluang di mana-mana yakni peluang untuk membantu orang lain dan peluang untuk mengubah hidupnya sendiri.
Romantika di Balik Kebaikan
Suatu hari, saat sedang duduk di kafe kecil, Bima bertemu dengan seorang wanita bernama Nadya. Nadya adalah seorang guru yang baru pindah ke kota itu. Mereka berbincang panjang lebar, dan Bima merasa ada sesuatu yang istimewa pada Nadya.
Namun, kemampuan indigonya membuatnya sadar bahwa Nadya sedang menyembunyikan sesuatu. Ketika ia bertanya secara langsung, Nadya tersenyum lemah.
"Saya percaya, dunia ini penuh dengan orang baik," kata Nadya. "Tapi kadang-kadang, saya merasa menjadi beban bagi orang-orang baik itu."
Bima tergerak oleh kata-kata itu. Ia mulai membantu Nadya, meski ia tidak tahu apa yang sebenarnya sedang dihadapi wanita itu. Perlahan, ia mengetahui bahwa Nadya sedang berjuang melawan trauma masa lalunya.
Hubungan mereka tumbuh, bukan hanya sebagai teman, tetapi juga sebagai pasangan yang saling mendukung. Bima menyadari bahwa kebaikan yang ia lakukan bukan hanya untuk orang lain, tetapi juga untuk dirinya sendiri.
Keajaiban Besar
Toko buku Bu Ratih, tempat ia pertama kali mendapat buku itu, mengalami masa sulit. Penjualan menurun, dan Bu Ratih hampir menyerah. Melihat ini, Bima memutuskan untuk membantu. Ia mengorganisasi acara "Baca Buku Gratis" di taman kota, mengajak anak-anak dan orang dewasa untuk datang.
Acara itu sukses besar, dan toko buku Bu Ratih kembali ramai. Namun, yang lebih penting, Bima menyadari bahwa kebaikan kecil yang dilakukan bersama-sama bisa menciptakan dampak besar.
Di saat yang sama, ia mendapat tawaran menulis buku tentang perjalanannya. Buku itu, yang berjudul Dunia Ini Penuh dengan Orang Baik, menjadi bestseller.
Hidup Baru
Kini, Bima hidup sebagai penulis sukses dan aktivis sosial. Bersama Nadya, yang sekarang menjadi istrinya, mereka mendirikan komunitas yang fokus pada penyebaran kebaikan di masyarakat.
Namun, Bima selalu ingat bahwa semua ini dimulai dari satu malam hujan dan keputusan kecil untuk membantu seorang wanita tua.
Dan kemampuan indigonya? Ia tetap menggunakannya---bukan untuk keuntungan pribadi, tetapi untuk membantu orang lain menemukan jalan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H