Mohon tunggu...
Yohanes Prihardana
Yohanes Prihardana Mohon Tunggu... Lainnya - Illum Oportet Crescere, Me Autem Minui (John 3:30 - Vulgata)

Saya percaya pada harmoni antara manusia dan Sang Pencipta, sesuai dengan filosofi Gusti Manunggaling Kawula, yang menuntun saya untuk hidup selaras dengan nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan. Salam kenal, Berkah Dalem.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cahaya Kecil di Tengah Hujan

6 Desember 2024   09:35 Diperbarui: 6 Desember 2024   09:45 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Design by Yohanes Prihardana | Source Canva

Keesokan harinya, saat Bima membaca buku itu, ia merasakan sesuatu yang aneh. Setiap kali ia membaca satu bab, pikirannya seperti terbuka. Ia merasa ada dorongan untuk melakukan kebaikan, sekecil apa pun.

Ia memutuskan untuk mulai dari hal-hal kecil: membukakan pintu untuk tetangganya, membelikan roti untuk anak-anak yang sering bermain di depan rumahnya, dan membantu pedagang asongan membersihkan gerobaknya. Awalnya, ia melakukannya hanya karena dorongan aneh itu, tapi lama-lama ia merasa ada sesuatu yang berbeda.

Setiap kebaikan yang ia lakukan, entah bagaimana, kembali kepadanya dalam bentuk yang tak terduga. Saat ia membantu seseorang di jalan, keesokan harinya ia mendapat tawaran pekerjaan sebagai penulis lepas dari seseorang yang kebetulan melihatnya berbuat baik.

Namun, bukan hanya itu. Kemampuan indigonya semakin kuat. Ia mulai "melihat" peluang di mana-mana yakni peluang untuk membantu orang lain dan peluang untuk mengubah hidupnya sendiri.

Romantika di Balik Kebaikan

Suatu hari, saat sedang duduk di kafe kecil, Bima bertemu dengan seorang wanita bernama Nadya. Nadya adalah seorang guru yang baru pindah ke kota itu. Mereka berbincang panjang lebar, dan Bima merasa ada sesuatu yang istimewa pada Nadya.

Namun, kemampuan indigonya membuatnya sadar bahwa Nadya sedang menyembunyikan sesuatu. Ketika ia bertanya secara langsung, Nadya tersenyum lemah.

"Saya percaya, dunia ini penuh dengan orang baik," kata Nadya. "Tapi kadang-kadang, saya merasa menjadi beban bagi orang-orang baik itu."

Bima tergerak oleh kata-kata itu. Ia mulai membantu Nadya, meski ia tidak tahu apa yang sebenarnya sedang dihadapi wanita itu. Perlahan, ia mengetahui bahwa Nadya sedang berjuang melawan trauma masa lalunya.

Hubungan mereka tumbuh, bukan hanya sebagai teman, tetapi juga sebagai pasangan yang saling mendukung. Bima menyadari bahwa kebaikan yang ia lakukan bukan hanya untuk orang lain, tetapi juga untuk dirinya sendiri.

Keajaiban Besar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun