Kabar ini disambut dengan antusias oleh penduduk desa. Dengan dukungan masyarakat dan investor, Arya membangun pusat pelatihan itu. Pusat tersebut tidak hanya mengajarkan teknologi, tetapi juga keterampilan bertani modern, manajemen usaha kecil, dan pemahaman tentang pasar global.
Tahun demi tahun, desa kecil itu berkembang menjadi model pemberdayaan berbasis teknologi di seluruh negeri. Banyak desa lain mengikuti jejak mereka, dan Arya menjadi simbol harapan bagi jutaan orang yang berjuang dari bawah.
Di puncak kesuksesannya, Arya tidak melupakan pelajaran hidup yang paling berharga: keluarga adalah sumber kekuatan terbesar. Setiap kali ia menghadapi tantangan besar, ia mengingat wajah-wajah keluarganya, perjuangan mereka, dan cinta yang tidak pernah padam meski terpisahkan oleh waktu dan jarak.
Di suatu malam yang tenang, Arya berdiri di tengah sawah bersama ayahnya, memandang bintang-bintang yang bersinar terang. "Arya," kata ayahnya, "kau telah mengubah nasib kita. Tapi yang paling penting, kau telah mengubah caramu melihat dunia. Itu lebih berharga dari segalanya."
Arya memandang ayahnya dengan senyum hangat. "Pak, dunia mengajarkan banyak hal. Tapi keluarga adalah alasan mengapa aku terus melangkah."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H