Mohon tunggu...
Yohanes Prihardana
Yohanes Prihardana Mohon Tunggu... Lainnya - Urip Iku urup

Berkah Dalem

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bayangan di Balik Cermin

1 Desember 2024   05:00 Diperbarui: 1 Desember 2024   07:10 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://lexica.art/prompt/d4978944-b4c1-47ac-9461-25fced9a67f8

Arya tak dapat menahan air matanya saat mendengar kabar itu. Ia segera mengunjungi desa tersebut. Perasaan gugup dan bahagia bercampur aduk saat ia berdiri di depan rumah kecil tempat keluarganya tinggal. Pintu kayu itu berderit pelan ketika ia mengetuknya. Ibunya yang kini tampak lebih tua dan lelah membuka pintu. Mata mereka bertemu, dan seketika itu air mata tumpah dari keduanya.

"Ibu... ini Arya," katanya dengan suara bergetar.

Seketika, teriakan bahagia menggema di rumah itu. Adik-adiknya keluar, dan ayahnya yang pulang dari bekerja menyusul. Pelukan hangat dari keluarganya membuat Arya merasa seperti anak kecil lagi. Dia menceritakan perjalanan hidupnya selama bertahun-tahun, sementara keluarganya menceritakan perjuangan mereka bertahan hidup setelah bencana.

Setelah reuni yang penuh haru, Arya mulai merancang rencana untuk membantu keluarganya bangkit. Dia menggunakan keahliannya di bidang teknologi untuk memperbaiki perekonomian desa. Arya memperluas aplikasi "SawahLink" agar petani di desanya bisa memasarkan hasil tani mereka. Dia juga mendirikan sebuah koperasi yang membantu penduduk mendapatkan modal usaha.

Kehidupan di desa perlahan berubah. Dengan dukungan Arya, para petani mulai mendapatkan harga yang layak untuk hasil panen mereka. Keluarga Arya kini tidak lagi hidup dalam kesulitan. Ayahnya kembali bertani, sementara ibunya membuka usaha katering dengan bantuan teknologi pemasaran online.

Beberapa tahun berlalu, desa tempat Arya dibesarkan kini menjadi salah satu desa percontohan yang dikenal karena keberhasilannya mengintegrasikan teknologi ke dalam kehidupan sehari-hari. Arya melibatkan para pemuda desa untuk belajar teknologi dan manajemen usaha. Banyak dari mereka yang terinspirasi oleh perjalanan hidupnya dan ingin mengikuti jejaknya.

Di sisi lain, aplikasi "SawahLink" berkembang pesat, menarik perhatian pemerintah dan organisasi internasional. Arya sering diundang menjadi pembicara di konferensi teknologi dan pemberdayaan desa, di mana ia menceritakan perjalanan hidupnya yang dimulai dari seorang anak desa yang terpisah dari keluarganya hingga menjadi inovator yang mengubah nasib banyak orang.

Namun, kesuksesan Arya tidak membuatnya lupa diri. Setiap kali dia pulang ke desa, ia menyempatkan waktu untuk berbicara dengan petani, membantu adik-adiknya merencanakan masa depan, dan menghabiskan waktu bersama kedua orang tuanya. Keluarga mereka kini kembali utuh, dan kebahagiaan memenuhi rumah kecil yang dulu hanya menyimpan kenangan pilu.

Pada suatu malam, saat mereka duduk di beranda rumah, ibunya berkata dengan mata berkaca-kaca, "Arya, Ibu dan Ayah bangga padamu. Kami dulu berpikir sudah kehilanganmu selamanya, tapi ternyata Tuhan mengembalikanmu sebagai berkah bagi kita semua."

Arya tersenyum dan meraih tangan ibunya. "Bu, Ayah, apa yang aku lakukan ini semua karena doa kalian. Kalau bukan karena kekuatan keluarga, mungkin aku tidak akan sampai sejauh ini."

Suatu hari, Arya mengumumkan rencana barunya. Dia ingin mendirikan sebuah pusat pelatihan teknologi di desanya, sehingga lebih banyak anak muda desa yang bisa belajar teknologi tanpa harus pergi ke kota besar. Dia yakin, langkah ini akan membawa perubahan besar bagi masa depan banyak keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun