Mohon tunggu...
Yohanes Marino
Yohanes Marino Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Wordsmith, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, Guru.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senja Merah

28 Juli 2016   07:55 Diperbarui: 28 Juli 2016   08:16 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu hanya mendengar perkataanku tanpa menjawab sepatah katapun. Hingga diseruputnya teh tawar hangat yang ia buat untuk menikmati senja. Ia seolah-olah kerasukan setan. Tatapannya kosong. Dingin. Beku. Akupun ngeri melihat tatapan ibu yang seperti itu. Belum pernah aku melihat tatapan ibu yang sedingin es batu. 

"Bapakmu? Minggat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun