Ibu hanya mendengar perkataanku tanpa menjawab sepatah katapun. Hingga diseruputnya teh tawar hangat yang ia buat untuk menikmati senja. Ia seolah-olah kerasukan setan. Tatapannya kosong. Dingin. Beku. Akupun ngeri melihat tatapan ibu yang seperti itu. Belum pernah aku melihat tatapan ibu yang sedingin es batu.Â
"Bapakmu? Minggat."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!