Aku nikah bukan karena cinta, tapi hanya demi sebuah pengorbanan!Â
Pengorbanan? Pengorbanan apa?
Panjang ceritanya mas, nanti akan kuceritakan, tapi sekarang jawab dulu pertanyaanku. Apakah kau bersedia membawa kabur aku dari sini?
Bawalah aku ikut bersamamu. Ke mana engkau pergi, aku ingin kita selalu bersama.Â
Sore perlahan baralih ke malam. Hari sudah gelap. Suara jangkrik mulai bersahut-sahutan.
Aku hanya membisu. Pikiranku kembali padat dan sesak.
"Cintamu sudah tak polos lagi. Kadar cintamu sudah menurun sekian persen. Kasih sayangmu  telah terkontaminasi oleh orang lain.
Mas, jangan memvonis aku seperti itu. Kau tak sepenuhnya memahami jalan hidupku.Â
Hari telah berubah menjadi malam. Tak ada bulan yang menampakan diri.
Aku ingin kita wujudkan janji kita dulu ketika akan berpisah waktu kau pergi kuliah. Aku ingin kau menjemputku untuk meraih masa depan. Aku ingin bahagia bersamamu, mas!
Tidak Endang, Aku ikhlaskan kau pergi bersamanya. Dia adalah pria terbaik yang ada di hatimu.