Belum lagi ada batu sandungan dari tim-tim papan tengah seperti Tottenham Hotspur, Aston Villa, Wolverhampton, termasuk Newcastle United.
Lebih baik, Xabi Alonso bertahan dulu di Leverkusen hingga dua atau tiga tahun ke depan untuk meraih banyak kesuksesan sebagai pembuktian.
Tanpa maksud meremehkan, bisa jadi Die Werkself hanya bisa tangguh di musim ini atau one season wonder dan musim depan tidak konsisten.
Perlu diingat juga, jika pesaing mereka, Bayern Munchen juga sejumlah pilarnya tengah dirundung cedera hingga membuat kekuatannya tentu berkurang.
Jika terburu-buru menerima pinangan Liverpool, tentu bisa menjadi bumerang baginya, terlebih ia harus membangun fondasi dan kekompakan dari nol.
Keputusan Xabi Alonso yang memilih fokus bersama Leverkusen ketika mendengar dirinya diminati oleh Liverpool sudah tepat.
Terlepas berhasil mempertahankan unbeaten atau tidak, jika Xabi Alonso sukses membawa Bayer Leverkusen menjadi juara dan terus meraih kesuksesan dalam dua atau tiga tahun ke depan, sepertinya pindah ke Liverpool bisa menjadi opsi bagus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H