Sayangnya, Lacazette tidak konsisten menjalankan tugasnya sebagai pencetak gol. Â Pergerakkannya pun mudah terbaca oleh pemain lawan yang membuatnya dilepas ke mantan klubnya, Lyon.
Arteta yang sudah mengetahui gaya bermain Jesus langsung meminta manajemen Arsenal agar bergerak cepat untuk merekrutnya pada musim panas kemarin.
Pasalnya, selain Arsenal, dua klub London lainnya, yakni Chelsea dan Tottenham Hotspur juga dikabarkan berminat kepada mantan pemain Palmeiras tersebut.
Beruntung bagi tim London Merah karena mereka berhasil mengamankan jasa dari Gabriel Jesus dari kejaran dua rivalnya.
Sejak menjalani laga pramusim bersama The Gunners, Gabriel Jesus langsung menunjukkan taringya dengan tiada henti mencetak gol.
Permainannya yang konsisten ini pun berlanjut di awal musim Liga Primer Inggris, di mana Jesus sudah mencatatkan empat gol dari tujuh pertandingan yang telah ia mainkan bersama Arsenal.
Gaya bermain Gabriel Jesus memang tak seperti Harry Kane nya Tottenham, Erling Haaland nya Ma  City, dan Darwin Nunez milik Liverpool yang mengandalkan kekuatan fisik saat berduel dengan lawan.
Ia memiliki kecepatan yang menakjubkan dan pergerakkannya yang lincah pun kerap membuat banyak bek lawan harus bekerja keras.
Gabriel Jesus tak hanya mampu bermain sebagai penyerang tengah, tetapi juga bisa di posisi 9 dan juga bermain sebagai penyerang sayap.
Gaya bermainnya itulah membuat Arteta bisa merotasi dengan penyerang Arsenal lain, seperti Gabriel Martinelli, Bukayo Saka, dan Eddie Nketiah yang membuat lini serang timnya menjadi semakin atraktif.
Berkembangnya permainan sang bintang Brasil, rupanya tidak mengejutkan bagi pelatih pertama Gabriel Jesus, yakni Jose Francisco Mamede yang merupakan pelatih masa kecil Gabriel Jesus yang menemukan bakat dalam SSB-nya, Pequeninos do Meio Ambiente.