Mohon tunggu...
Yohanes Ishak
Yohanes Ishak Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Olahraga, Hiburan, dan lain-lain

1 Korintus 10:13 || Jika ingin bekerjasama atau menulis ulang konten yang saya buat, silahkan hubungi email: Yohanes.Ishak92@gmail.com ||

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kembalinya Tiki-taka Barcelona ala Xavi Hernandez

29 Agustus 2022   16:13 Diperbarui: 29 Agustus 2022   16:28 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi para pemain Barcelona usai mengalahkan Valladolid (Foto: Twitter Barcelona)

Barcelona perlahan kembali memperlihatkan lagi gaya khas permainan mereka, Tiki-Taka di bawah arahan sang legenda, Xavi Hernandez.

Terakhir kali, Barca menyuguhkan permainan Tiki-taka modern di tahun 2017 lalu saat mereka ditangani oleh Luis Enrique yang kini menangani Timnas Spanyol.

Setelah itu, di musim 2017-18 dan seterusnya, Barca ditangani mulai dari Ernesto Valverde, Quique Setien, hingga Ronald Koeman terus mengalami perubahan gaya bermain.

Permainan Tiki-taka mereka sejatinya mulai memudar ketika ditangani oleh Valverde yang mengusung skema permainan menyerang dan cepat.

Meski menghilangkan warna khas dari Blaugrana, setidaknya Valverde mampu memberikan dua gelar LaLiga Spanyol, dan masing-masing satu gelar Copa del Rey dan Piala Super Spanyol.

Magis Barca pun di kancah domestik maupun Eropa perlahan mulai lenyap sehingga tak sedikit kursi pelatih mereka sering goyah.

Tak ada lagi permainan khas Tiki-taka Barcelona yang dimunculkan kembali oleh Pep Guardiola di tahun 2008 dan dikembangkan lagi oleh Enrique.

Permainan Barca menjadi tanpa arah, skema permainan menyerang yang ingin dijadikan warna baru tak mampu membuahkan hasil.

Tak heran jika gelar LaLiga berpindah ke Kota Madrid, di mana dua klub kota tersebut, yakni Real Madrid dan Atletico Madrid silih bergantian menjadi juara.

Belum lagi masalah internal Barcelona dengan manajemen dan Presiden klub membuat mental dan semangat para pemain selalu terganggu.

Situasi ini jelas membuat banyak kalangan dan pencinta sepak bola menilai, jika masa kejayaan Barcelona sedang terpuruk dan butuh waktu untuk membangunnya kembali.

Pada pertengahan musim 2021-22, Barcelona tengah timpang di bawah arahan Ronald Koeman yang juga legenda mereka. Berada jauh dari perebutan gelar LaLiga serta zona Liga Champions membuat manajemen klub terpaksa harus memecat pria asal Belanda tersebut.

Gebrakan pun mulai dilakukan dengan mendatangkan legenda mereka lainnya, Xavi Hernandez yang sukses memberikan gelar juara Liga Qatar untuk Al-Sadd.

Banyak pihak yang menilai jika keputusan Blaugrana mendatangkan Xavi terlalu cepat dan naif, karena mereka menilai Xavi masih minim pengalaman di pentas Eropa, terlebih melatih klub sebesar Barcelona tentu bukan perkara mudah.

Situasi yang dialami oleh Xavi pun pernah dirasakan oleh Pep Guardiola. Di mana pelatih yang saat ini melatih Man City itu sebelumnya hanya melatih Barcelona B dan belum berpengalaman melatih tim senior.

Apalagi, saat itu Pep harus menangani pemain berlabel bintang yang Namanya sudah tenar seperti Ronaldinho, Samuel Eto'o, dan juga Carles Puyol.

Bedanya, Xavi saat ini dihadapkan dengan membangun ulang fondasi Barcelona yang sedang terpuruk. Sejumlah pemain yang dianggap bisa menjawab kebutuhan pun didatangkan olehnya.

Pada awal kedatangannya, Barca memang masih belum menunjukkan tajinya, namun sudah memperlihatkan gaya khas mereka yang telah menghilang, yakni Tiki-taka.

Meski belum sekompak era Pep Guardiola dan Luis Enrique, Tiki-taka ala Xavi Hernandez perlahan mulai membuahkan hasil.

Hal ini bisa dilihat dari tiga pertandingan awal LaLiga Spanyol 2022-23, di mana Blaugrana belum merasakan kekalahan, dengan rincian dua kali menang dan sekali imbang.

Permainan Tiki-taka ala Xavi Hernandez bisa dibilang perpaduan antara Guardiola dan Enrique dengan persentase lebih banyak seperti yang dilakukan oleh Pep.

Wajar, karena Xavi Hernandez lebih banyak dilatih oleh Pep ketimbang Enrique, sehingga banyak permainan dari juru taktik Man City itu yang ditiru oleh Xavi.

Tiki-taka ala Xavi Hernandez ini terlihat saat mereka melibas Real Valladolid akhir pekan kemarin dengan skor 4-0.

Di atas kertas, Barca memang jauh lebih diunggulkan dari Valladolid, namun yang mau dibahas adalah bukan keunggulan di atas kertas dan juga keunggulan kualitas pemain yang dimiliki oleh mereka, melainkan cara bermain Barcelona di bawah arahan Xavi Hernandez.

Xavi selalu membangun serangan mulai dari paling belakang, yaitu kiper, bek, gelandang, dan striker, namun tidak terburu-buru dalam mencari gol.

Memainkan bola-bola pendek yang dilakukan dari lini tengah ke lini belakang membuat lini pertahanan lawan terpancing untuk meninggalkan area mereka dan di saat bersamaan, barulah diberikan ke lini depan untuk melepaskan ancaman.

Penguasaan bola pun berhasil didapat oleh Barcelona dengan 68% atas Valladolid yang membuat pertandingan diambil alih penuh oleh mereka.

Buah kesabaran dalam mencari gol dan memancing pemain lawan agar lengah menjaga lini pertahanan mereka pun membuahkan hasil empat angka yang dikemas oleh brace Robert Lewandowski, Pedri, dan Sergi Roberto.

Xavi Hernandez pun menjadikan pusat serangan timnya juga dari lini tengah yang dibentuk oleh Pedri, Gavi, dan Sergio Busquets.

Hal yang serupa juga dilakukan oleh Pep Guardiola yang mengandalkan Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Yaya Toure, dan Luis Enrique yang mengandalkan Xavi, Iniesta, dan Ivan Rakitic.

Ya, memang masih terlalu cepat jika menilai Xavi Hernandez mampu menghidupkan kembali Tiki-taka Barcelona karena pertandingan LaLiga Spanyol 2022-23 baru saja dimulai.

Namun, jika Tiki-taka ala Xavi Hernandez berhasil semakin solid, ditambah dengan kualitas pemain yang mereka miliki dalam skuat. Rasanya, Real Madrid perlu berhati-hati kepada rival abadinya tersebut.

Terlebih, di musim 2022-23 ini, Madrid tidak banyak mendatangkan pemain baru yang artinya, jika pemain inti mereka ada yang cedera bisa menjadi masalah besar bagi Los Blancos dalam upaya mempertahankan gelar LaLiga Spanyol.

Tentu menarik untuk dilihat juga, apakah Tiki-taka ala Xavi Hernandez ini bisa mengembalikan kejayaan Barcelona seperti masih ditangani oleh Pep Guardila dan Luis Enrique.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun