Ricky Fajrin dan Andritany misalnya, mereka bisa dibilang memiliki kualitas yang sangat luar biasa, bahkan menjadi andalan di timnya masing-masing.
Ricky masih tak tergantikan di Skuat Bali United, begitu pula dengan Andritany yang masih dipercaya sebagai kiper utama dan kapten Persija Jakarta.
Sayangnya, gaya bermain keduanya dianggap tak sesuai dengan kebutuhan tim, sehingga mereka terpaksa harus dicoret.
Sementara bagi Febri Hariyadi, bintang Persib Bandung ini menurut saya pribadi juga punya kualitas yang bagus dalam menusuk lini pertahanan lawan dari sisi lapangan.
Sayangnya, Febri kerap tampil angin-anginan dan cenderung bermain kurang memuaskan, sehingga tak heran jika kiprahnya kini jarang terlihat.
BACA JUGA: Belum Move On dari Messi, Barcelona Ingin Reuni Musim Depan
BACA JUGA: 6 Klub yang Masih Pantas Diperkuat Robert Lewandowski
Wajar pula jika posisinya di Timnas Indonesia kini digantikan oleh Egy Maulana Vikri Saddil Ramdani, dan Witan Sulaeman.
Di bawah arahan Shin Tae-yong, permainan Timnas Indonesia tak hanya mampu menyuguhkan permainan yang menarik untuk dilihat saja, tapi juga mental dan semangat yang sangat terlihat tinggi.
Sejujurnya, melihat gaya bermain Timnas di era Luis Milla memang sedikit lebih menghibur, sayangnya mental dan semangat untuk menang tak terlalu terlihat.
Permainan bola-bola panjang alias bola lambung yang sering dilakukan oleh pelatih Timnas sebelum Milla juga sudah tak terlihat lagi.