Timnas Indonesia saat ini berada dalam tingkat kepercayaan diri yang tinggi dalam ajang Piala AFF 2020 yang digelar di Singapura.
Bagaimana tidak? Evan Dimas dkk berhasil mencatatkan kemenangan sensasional dalam dua pertandingan pertama mereka, yaitu saat membekuk Kamboja dengan skor 4-2 dan menghajar Laos dengan skor telak 5-1.
Jika dilihat di atas kertas dan hasil yang didapat, jelas Skuat Garuda dinilai mampu tampil dominan dan bisa masuk dalam kategori calon juara Piala AFF 2020.
Meski demikian, dalam pertandingan besar tidak semuanya dilihat dari atas kertas atau hasil pertandingan. Terlebih, dua kemenangan yang didapat oleh Timnas Indonesia pun dinilai masih dianggap belum memuaskan.
Bahkan, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengaku tim besutannya masih harus banyak dievaluasi, terutama dalam lini pertahanan dan fokus hingga pertandingan akhir.
Wajar, meski dua pertandingan mampu menang dengan skor mencolok, tetap saja Indonesia sudah kebobolan 3 gol. Jelas ini bukan hal yang bagus untuk dijadikan patokan sebagai tim kandidat juara.
Terlebih, jelang memasuki akhir pertandingan juga permainan Timnas Indonesia sudah menurun dalam melakukan penyerangan dan hal inilah yang tidak diinginkan oleh Shin Tae-yong.
Walau mengaku senang skema permainannya berjalan cukup lancar, pelatih asal Korea Selatan ini juga menegaskan jika ia ingin agar tim besutannya tetap fokus, baik dalam menjaga lini pertahanan maupun konsisten menyerang hingga akhir laga.
Terlebih, Indonesia masih memiliki dua ujian berat dalam dua pertandingan terakhir di Grup B, yakni melawan Vietnam yang digelar malam hari nanti pukul 19:30 WIB dan melawan Malaysia pada hari Minggu, 19 Desember 2021 mendatang.
Menghadapi Vietnam yang merupakan juara bertahan, Shin Tae-yong menuntut agar timnya mampu bermain lebih menyerang dan menjaga fokus hingga akhir laga.
Bukan hanya agar bisa mendapatkan status juara grup, tetapi juga menjaga ritme permainan dan konsistensi tim di sepanjang Piala AFF 2020.
Di satu sisi, meski nantinya Indonesia mampu lolos ke semifinal, bahkan bisa melaju ke partai puncak, Skuat Garuda jelas harus belajar dari sejarah mereka di ajang ini.
Di mana mereka kerap tampil menjanjikan dari fase grup, namun pada akhirnya kandas di partai puncak, sampai-sampai sebutan spesialis Runner-up melekat di Timnas Indonesia dalam ajang Piala AFF.
Indonesia cukup sering tampil menjanjikan di Piala AFF sebelumnya, di tahun 2000, 2002, 20110, 2012, dan 2014. Sayang semuanya harus kandas di partai puncak, di mana mereka besar kemungkinan diselimuti oleh rasa percaya diri, tegang, dan beban berat.
Terlebih di ajang Piala AFF 2010 lalu, kala itu skuat Garuda terbilang sangat dijagokan untuk bisa menjadi juara.
Hadirnya Irfan Bachdim dan Cristian Gonzalez benar-benar membuat lini depan Timnas Indonesia menjadi momok bagi tim lawan manapun.
Sayangnya, di babak final Indonesia dipaksa berlutut oleh negara tetangga, Malaysia yang kalah dengan skor agregat 4-2.
Situasi inilah yang pastinya benar-benar harus dibenahi, dipelajari, dan dilakukan oleh Skuat Garuda di Piala AFF 2020 agar bisa mendapatkan gelar juara pertama di ajang ini. Semoga beruntung Timnas Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H