Jika boleh curhat sedikit, sudah hampir satu tahun saya tidak ada pekerjaan karena terkena dampak pengurangan karyawan akibat Covid-19.
Jauh sebelum itu, saya harus menerima kenyataan jika gaji harus dipotong.
Sebelumnya lagi, saya mengalami masalah hati, di mana saya harus berpisah dengan mantan kekasih saya, padahal kami sudah memiliki rencana ke jenjang yang lebih serius.
Saya tidak mau munafik, jelas saya sangat terpuruk dan tidak bisa merasakan kebahagiaan.
Jika digambarkan, mungkin saya tadinya adalah seekor burung elang yang suka terbang ke sana kemari, lalu ditangkap oleh pemburu dan dimasukkan ke dalam kandang.
BACA JUGA: Mengenang Suka-Duka Pengalaman Kerja Jadi Reporter
BACA JUGA: Lucunya Negeri Ini: Maki-maki Dulu, Minta Maaf Kemudian
Artinya, saya benar-benar merasa bahagia karena biasanya bisa terbang dan menemukan kebahagiaan tapi kini tak bisa berbuat apa-apa.
Berbagai cara sudah saya coba untuk menemukan pekerjaan, mulai dari mengirim via email, melalui telepon, dan chat.
Banyak perusahaan yang tidak membalas, ada yang merespons tapi akhirnya tidak memberikan jawaban.
Saat ada perusahaan yang merespons, saya mulai menemukan harapan, namun ketika tak ada jawaban, jelas saya terjatuh dan terpuruk lagi.