Mari kita lihat di tahun 2012. Kala itu, Chelsea mendatangkan pelatih muda berbakat yang dinilai bisa memberikan banyak kesuksesan untuk The Blues bernama Andre Villas-Boas.
Kala itu, Villas-Boas terbilang sukses bersama FC Porto pada musim 2010-11, di mana seluruh gelar domestik Portugal berhasil didapatkannya termasuk kompetisi kasta kedua Eropa, yakni Liga Europa.
Nama Andre Villas-Boas (AVB) pun dinilai bisa mengikuti jejak pelatih fenomenal dari Portugal lainnya, yakni Jose Mourinho.
Chelsea pun berhasil mendapatkannya dan berharap Villas-Boas bisa memberikan kejayaan ke tim London Barat.
Sejumlah pakar sepak bola pun banyak yang menilai jika AVB bakal menjadi pelatih terlama di Stamford Bridge.
BACA JUGA: Man City Kena "Kutukan" Final Perdana di Liga Champions
BACA JUGA: Jelang Euro 2020: Inilah Stadion Sepak Bola Termegah di Eropa
Terlebih pada awal musim sejumlah hasil positif mampu ditorehkannya bersama tim London Biru.
Tak ayal, sejumlah sanjungan dan pujian pun melayang ke Andre Villas-Boas.
Sayangnya, memasuki pertengahan musim Chelsea mulai kehilangan arah dan gagal mendapatkan hasil memuaskan.
Ditambah usia Villas-Boas yang hanya selisih satu hingga tiga tahun dengan para pemain senior Chelsea seperti, Didier Drogba, Frank Lampard, dan Petr Cech membuat banyaknya perbedaan pendapat.