Mohon tunggu...
Yohanes Ishak
Yohanes Ishak Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Olahraga, Hiburan, dan lain-lain

1 Korintus 10:13 || Jika ingin bekerjasama atau menulis ulang konten yang saya buat, silahkan hubungi email: Yohanes.Ishak92@gmail.com ||

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Chelsea Juara Liga Champions, Bukti Underdog Bisa Jadi Pemenang

30 Mei 2021   16:16 Diperbarui: 30 Mei 2021   18:37 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Chelsea berhasil menjadi juara Liga Champions musim 2020-21.

Tim asal London Barat sukses mengalahkan tim unggulan Man City melalui gol tunggal Kai Havertz di menit ke-42.

Trofi Liga Champions ini juga merupakan yang kedua bagi Chelsea di sepanjang sejarah mereka.

Harus diakui, sejak awal musim ini dimulai, walau The Blues mendatangkan banyak pemain calon bintang masa depan, tetap saja mereka dinilai masih belum bisa mendapatkan gelar Liga Champions.

Nama-nama baru seperti Timo Werner, Kai Havertz, Eduardo Mendy, Ben Chilwell, dan Thiago Silva yang baru didatangkan dinilai masih perlu adaptasi dengan gaya bermain Chelsea.

BACA JUGA: Chelsea Juara Liga Champions, Ini Daftar Pemenang Sejak Era 2000-an

BACA JUGA: Villarreal Berpesta, Inilah Daftar Juara Liga Europa Era 2000-an

Di atas kertas pun demikian, The Blues masih kalah mentereng dengan nama-nama seperti Barcelona, Real Madrid, dan Bayern Munchen untuk menjadi kandidat juara.

Tak hanya ketiga itu, Chelsea pun masih dinilai tak mampu menyaingi Liverpool, PSG, dan sang lawan di babak final, Man City.

Ditambah tim London Biru juga mengalami awal musim yang tak konsisten hingga membuat pelatih sekaligus legenda mereka, Frank Lampard dipecat membuat Chelsea semakin tak diunggulkan.

Kehadiran Thomas Tuchel ke dalam kubu Chelsea seakan menjadi angin segar.

Perlahan tapi pasti, Tuchel yang sempat diragukan berhasil memberikan dampak besar bagi tim barunya tersebut.

Tuchel sempat diragukan karena dinilai hanya mampu meraih kesuksesan di Liga Petani alias liga yang dianggap tak kompetitif, yakni Ligue 1 Prancis, bersama PSG.

Sementara di kancah Eropa, yakni Liga Champions maupun Liga Europa Tuchel dinilai masih minim pengalaman.

Dengan kata lain, Chelsea dan Thomas Tuchel sama-sama dianggap klub dan pelatih Underdog atau bukanlah yang diunggulkan.

BACA JUGA: Juara LaLiga, Buah Kesabaran dari Atletico Madrid dan Diego Simeone

BACA JUGA: Juara LaLiga, Atletico Harus Boros Sedikit dan Pertahankan Bintang

Namun siapa yang sangka, Tuchel tidak membalas kritikan ataupun remehan tersebut dengan sebuah pernyataan ataupun ekspresi kesal.

Mantan pelatih Borussia Dortmund itu membuktikan dengan memberikan hasil positif bagi Chelsea secara terus-menerus.

Pembuktiannya yaitu nyaris memberikan Chelsea dua gelar, yakni Piala FA dan Liga Champions.

Sama seperti tahun 2012, Chelsea juga kala itu benar-benar dianggap tim pesakitan.

Skenarionya pun hampir sama, di mana pada awal musim mereka juga dilatih oleh pelatih muda bernama Andre Villas-Boas yang tengah musim dipecat.

Di kancah domestik juga tertatih-tatih, di Liga Champions pun mereka memiliki terjal yang tinggi.

Namun siapa yang sangka, mereka mampu melakukan aksi comeback gemilang saat melawan Napoli, mengalahkan Barcelona, dan di final membekuk Bayern Munchen.

Musim ini pun demikian, siapa yang sangka Chelsea berhasil mengalahkan tiga klub Spanyol yang bisa dibilang sebagai klub terbaik di Negeri Matador.

Mulai dari Sevilla di babak grup, lalu babak delapan besar mengalahkan penguasa yang menjadi juara LaLiga, Atletico Madrid, hingga di semifinal menang meyakinkan atas pemegang juara terbanyak Liga Champions, Real Madrid.

BACA JUGA: Atletico Madrid Juara, Ini Daftar Kampiun La Liga Spanyol Era 2000-an

BACA JUGA: Mantap! Chelsea Beri Tuchel Jajan 3 Triliun Rupiah

Pada partai final, Chelsea lagi-lagi tak diunggulkan saat harus bertemu Man City yang dihuni oleh banyak bintang, baik dari pemain inti maupun pemain cadangan.

Sejumlah media internasional bahkan sampai membuat voting ke para penggemar sepak bola dengan menanyakan siapa yang bakal menjadi juara Liga Champions.

Dan sebagian besar jelas banyak yang memilih Man City sebagai juaranya.

Beruntung, baik Chelsea maupun Thomas Tuchel tak mau ambil pusing.

Mereka tetap memilih fokus pada pertandingan, memanfaatkan peluang untuk dijadikan gol, menjaga lini pertahanan dengan baik, menutup peluang Man City, dan tetap konsisten bermain sebaik mungkin.

Hasilnya, Chelsea melalui skema permainan Tuchel berhasil menjadi pemenang dan mengulang kesuksesan mereka di tahun 2012, yaitu menjadi juara Liga Champions.

Dengan demikian, Chelsea membuktikan jika tim berstatus unggulan jangan pernah menyerah dan punya peluang yang sama untuk menjadi pemenang.

Dalam kehidupan kita pun demikian, jika ada yang meremehkan dan menganggap kita tidak bisa apa-apa, maka jangan membalasnya dengan emosi.

BACA JUGA: Sergio Aguero Jadi Pengganti atau Tandem Messi di Barcelona?

BACA JUGA: Liga Champions Terancam Tanpa Messi dan Ronaldo

Balaslah keraguan dan mereka yang meremehkan kalian dengan pembuktian melalui hasil yang terbaik.

Bungkam mereka dan buktikan jika mereka telah salah meremehkan kalian. 

Itu balasan yang setimpal dan lebih menyenangkan ketimbang membalasnya dengan emosi.

Selamat untuk Chelsea yang menjadi juara Liga Champions 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun