Perlahan tapi pasti, Tuchel yang sempat diragukan berhasil memberikan dampak besar bagi tim barunya tersebut.
Tuchel sempat diragukan karena dinilai hanya mampu meraih kesuksesan di Liga Petani alias liga yang dianggap tak kompetitif, yakni Ligue 1 Prancis, bersama PSG.
Sementara di kancah Eropa, yakni Liga Champions maupun Liga Europa Tuchel dinilai masih minim pengalaman.
Dengan kata lain, Chelsea dan Thomas Tuchel sama-sama dianggap klub dan pelatih Underdog atau bukanlah yang diunggulkan.
BACA JUGA: Juara LaLiga, Buah Kesabaran dari Atletico Madrid dan Diego Simeone
BACA JUGA: Juara LaLiga, Atletico Harus Boros Sedikit dan Pertahankan Bintang
Namun siapa yang sangka, Tuchel tidak membalas kritikan ataupun remehan tersebut dengan sebuah pernyataan ataupun ekspresi kesal.
Mantan pelatih Borussia Dortmund itu membuktikan dengan memberikan hasil positif bagi Chelsea secara terus-menerus.
Pembuktiannya yaitu nyaris memberikan Chelsea dua gelar, yakni Piala FA dan Liga Champions.
Sama seperti tahun 2012, Chelsea juga kala itu benar-benar dianggap tim pesakitan.
Skenarionya pun hampir sama, di mana pada awal musim mereka juga dilatih oleh pelatih muda bernama Andre Villas-Boas yang tengah musim dipecat.