Di kancah domestik juga tertatih-tatih, di Liga Champions pun mereka memiliki terjal yang tinggi.
Namun siapa yang sangka, mereka mampu melakukan aksi comeback gemilang saat melawan Napoli, mengalahkan Barcelona, dan di final membekuk Bayern Munchen.
Musim ini pun demikian, siapa yang sangka Chelsea berhasil mengalahkan tiga klub Spanyol yang bisa dibilang sebagai klub terbaik di Negeri Matador.
Mulai dari Sevilla di babak grup, lalu babak delapan besar mengalahkan penguasa yang menjadi juara LaLiga, Atletico Madrid, hingga di semifinal menang meyakinkan atas pemegang juara terbanyak Liga Champions, Real Madrid.
BACA JUGA: Atletico Madrid Juara, Ini Daftar Kampiun La Liga Spanyol Era 2000-an
BACA JUGA: Mantap! Chelsea Beri Tuchel Jajan 3 Triliun Rupiah
Pada partai final, Chelsea lagi-lagi tak diunggulkan saat harus bertemu Man City yang dihuni oleh banyak bintang, baik dari pemain inti maupun pemain cadangan.
Sejumlah media internasional bahkan sampai membuat voting ke para penggemar sepak bola dengan menanyakan siapa yang bakal menjadi juara Liga Champions.
Dan sebagian besar jelas banyak yang memilih Man City sebagai juaranya.
Beruntung, baik Chelsea maupun Thomas Tuchel tak mau ambil pusing.
Mereka tetap memilih fokus pada pertandingan, memanfaatkan peluang untuk dijadikan gol, menjaga lini pertahanan dengan baik, menutup peluang Man City, dan tetap konsisten bermain sebaik mungkin.