Tentu kita sudah tahu betul, karena banyak berita yang sudah memberikan informasi ini, di mana seluruh fans Persija yang biasa disebut Jakmania ini melakukan selebrasi dengan berkerumu di Bunderan HI.
Jelas hal ini melanggar protokol kesehatan (prokes) di tengah pandemi Virus Corona atau Covid 19 yang masih mengintai di kawasan Indonesia, termasuk Jakarta.
Contoh kedua adalah sejumlah masyarakat yang memaksakan diri untuk tetap mudik atau berbelanja di kawasan Tanah Abang dengan jumlah yang sangat ramai.
Luapan rasa senang ini merupakan senang karena ingin bertemu sanak keluarga dan juga rasa senang ingin memberikan rezeki atau oleh-oleh jelang lebaran.
BACA JUGA: Scudetto di Antara Pizza, Conte, dan Inter Milan
BACA JUGA:Â Inter Milan Raih Scudetto, Ini Daftar Juara Serie A Era 2000an
Sekali lagi saya tidak salahkan luapan emosi bahagia mereka, hanya saja saat ini waktunya sedang tidak tepat.
Beberapa bulan terakhir, angka penurunan korban covid 19 atau hasil negatif dari virus corona sudah cukup membaik, bahkan angka penurunannya terbilang tinggi.
Namun jika seperti ini tetap dilakukan, jelas luapan rasa senang ini bisa merugikan orang lain dan juga diri sendiri.
Dua contoh di atas pun membuat saya sedikit bingung, apakah perlu dikatakan norak atau tindakan yang tidak tepat?
Mungkin para Kompasianer atau Sones memiliki pandangan tersendiri boleh bantu jawab di komentar.