Mohon tunggu...
Yohanes Ishak
Yohanes Ishak Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Olahraga, Hiburan, dan lain-lain

1 Korintus 10:13 || Jika ingin bekerjasama atau menulis ulang konten yang saya buat, silahkan hubungi email: Yohanes.Ishak92@gmail.com ||

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Satu Kebaikan, Mendatangkan Kebaikan Lainnya

28 Maret 2021   15:10 Diperbarui: 28 Maret 2021   15:24 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Seorang gadis dengan sebuah lilin (Foto: Depositphotos).

Cisile adalah seorang gadis yang baru menginjak dunia remaja. Sejak kecil dirinya selalu terbiasa dengan hal-hal yang mewah dan juga telah selalu dimanja oleh kedua orang tuanya.

Dirinya yang lahir sebagai anak tunggal membuatnya selalu mendapatkan apapun yang diinginkannya dengan mudah.

Selain itu, Cisile juga memiliki sifat negatif lainnya yaitu egois dan selalu tidak peduli dengan keadaan disekitarnya.

Singkat cerita, Cisile sudah memasuki usia 17 tahun. Saat sedang liburan, pamannya yang mengetahui sifat buruk Cisile mengajak pergi liburan di suatu tempat yang jauh dari tempat tinggalnya, kebetulan kedua orang tua Cisile sedang berada di luar negeri karena sibuk dengan pekerjaan.

Sang paman menjemput Cisile di rumahnya dan membawanya pergi di tempat yang telah ditujukan kepadanya, yaitu sebuah rumah kosong yang kecil di pedesaan dan tentunya rumah kecil tersebut tidak semewah rumah yang dimiliki Cisile.

Setelah melihat-lihat, Cisile enggan untuk tinggal di rumah tersebut, namun pamannya memaksanya untuk tetap tinggal.

Kemudian, Cisile juga diperkenalkan dengan tetangga yang ada disebelah rumahnya tersebut, yang hanya dihuni oleh seorang ibu tua dan tiga orang anak kecil yang ternyata rumahnya jauh lebih kecil dari rumah yang akan ditinggali Cisile selama liburan.

Melihat keadaan yang membuat Cisile merasa tidak betah, dirinya menyatakan ingin pulang dan tidak mau liburan.

Meski sempat terjadi perdebatan, ditambah pamannya tidak ikut tinggal untuk menemani Cisile, namun pada akhirnya Cisile berhasil dibujuk oleh pamannya.

Waktu malam pun tiba, Cisile yang sedang asyik menonton film di laptopnya tiba-tiba dikejutkan dengan matinya lampu pada rumah tersebut.

Ia pun lebih kesal karena saat itu baterai di laptopnya juga kebetulan sudah habis dan perlu di-charge.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun