Mohon tunggu...
Yohanes Ishak
Yohanes Ishak Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Olahraga, Hiburan, dan lain-lain

1 Korintus 10:13 || Jika ingin bekerjasama atau menulis ulang konten yang saya buat, silahkan hubungi email: Yohanes.Ishak92@gmail.com ||

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Keberadaan Covid-19, Harus Disesalkan atau Disyukuri?

26 Maret 2021   22:11 Diperbarui: 26 Maret 2021   23:37 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah perawat yang menangani para pasien Covid19 (Foto: US Times).

Jelas saat itu saya tidak menerima, karena merasa saya termasuk karyawan lama mengapa tidak dipertahankan, sementara cukup banyak karyawan baru namun posisinya masih aman.

Jika membicarakan penghasilan, toh saya rasa tidak mungkin karena yang satu tahu penghasilan yang saya dapat juga belum tentu lebih besar dari mereka karyawan yang baru.

Namun pada akhirnya saya harus tetap menerima, karena mau bagaimanapun, mau saya protes keras atau memberikan kritikan pedas sekalipun tidak akan membuat saya kembali bekerja. Jadi, daripada menyulitkan diri ya saya harus menerima dan masih bersyukur saat saya dikeluarkan masih dengan cara yang sopan.

Salah satu hal yang bisa disyukuri adalah saya jadi punya banyak waktu bersama keluarga dan membantu sejumlah anggota keluarga dengan keberadaan saya. Seandainya saya bekerja, mungkin situasi yang dialami oleh anggota keluarga saya bakal semakin sulit.

Tak hanya itu, saya juga masih berkesempatan melakukan sejumlah hobi saya untuk menghabiskan waktu. Seperti berolahraga workout di rumah, melukis, dan sekarang menulis di Kompasiana.

Tak dapat dipungkiri memang dengan tidak adanya pekerjaan hingga sekarang membuat saya juga tetap jenuh dan merasa tak nyaman karena masih tak ada pemasukkan untuk membantu keluarga secara finansial.

Namun setidaknya saya masih bisa bersyukur karena walau merasa jenuh dan hampir stres karena adanya pandemic virus Corona atau Covid19, saya tidak melakukan hal-hal yang negatif atau aktivitas yang merugikan orang lain.

Pengalaman pribadi ini memang dapat dipastikan tidak semua orang mengalami hal yang sama dan bisa saja ada yang mengalami nasib lebih buruk agar bisa berjuang untuk tetap hidup. Tetapi maksud saya adalah agar kita semua tetap bisa bersyukur dalam segala hal walaupun situasinya sangat sulit.

Memang pada awalnya kita tidak menerima, namun jika dapat mengontrol emosi setidaknya masih ada rasa syukur yang bisa kita panjatkan ke Tuhan.

Misalnya adalah kita masih diberikan kesempatan hidup, masih bisa tidur di tempat yang nyaman, masih memiliki anggota tubuh yang lengkap dan sebagainya yang bisa kita syukuri karena pastinya di luar sana ada yang tidak seberuntung kita. Pelajaran lainnya yang bisa kita ambil dari virus corona atau Covid19 adalah kita tidak boleh meremehkan segala hal.

Ya contohnya adalah Covid19 ini. Seperti yang telah saya jelaskan di paragraf awal, yaitu virus ini yang tadinya diremehken namun kini justru harus diwaspadai. Karena apapun yang kita anggap remeh justru bisa menjadi batu sandungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun