Mohon tunggu...
Yohanes Ishak
Yohanes Ishak Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Olahraga, Hiburan, dan lain-lain

1 Korintus 10:13 || Jika ingin bekerjasama atau menulis ulang konten yang saya buat, silahkan hubungi email: Yohanes.Ishak92@gmail.com ||

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Russel, Tinggalkan Orangtua demi Ayam Goreng

22 Maret 2021   16:11 Diperbarui: 22 Maret 2021   16:22 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar ayam goreng (Foto: Selerasa.com).

Saat sampai di rumah, ia melihat seorang anak kecil yang bermain di halaman rumahnya dari kejauhan.

Sekilas, ia merasa anak kecil tersebut mirip dengan dirinya saat masih berusia 5 tahun, namun Russel tidak peduli dan tetap bergegas menuju rumahnya. Saat sampai di rumahnya, anak kecil itu menyapa Russel.

"Selamat pagi kak, kakak mau cari siapa?" tanya anak kecil itu dengan senyuman.

Russel tampak bingung karena ia baru tersadar hari itu sudah pagi hari. Ia pun tetap masuk ke rumahnya dan tidak menjawab pertanyaan si anak kecil

"Nak, kalau sedang ditanya, tidak sopan tidak menjawab. apalagi usiamu lebih tua dibanding anak itu, seharusnya kamu bisa berikan contoh yang baik," kata ibunya kepada Russel.

Russel heran dan merasa kesal karena permintaan terakhirnya tidak dikabulkan oleh si peri.

"Maaf bu, saya sedang buru-buru!" jawab Russel dengan ketus sambil tetap masuk. Tiba-tiba......

"Hei! Kamu masih kecil tidak tahu sopan santun yah! Apakah orang tuamu tidak mengajari bersikap sopan dengan orang lain?" Marah si ibu.

"Ibu bicara apa sih? Saya kan anak ibu sendiri. Jadi ibulah orang tua saya," jawab Russel dengan keheranan.

"Anak saya cuma satu, yaitu Russel yang kamu acuhkan di depan itu. Kamu siapa? Saya tidak kenal kamu!" jawab si ibu.

"Nama saya juga Russel bu, sayalah anak ibu satu-satunya. Bukan anak itu," jawab Russel lagi yang mulai menitihkan air mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun