Semarang (18/07/2022) -- Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro di Desa Wonosari Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang menggelar penyuluhan pencegahan stunting pada ibu hamil dan ibu balita. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh kembang pada balita akibat kekurangan gizi kronis, sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses pangan dari segi kuantitas dan kualitas gizi dan seringkali tidak bervariasi.
Stunting masih menjadi isu kritis di Kota Semarang, sehingga diangkat sebagai salah satu kegiatan dalam KKN Tim II UNDIP tahun 2021/2022. Mahasiswa melakukan pencegahan stunting melalui penyuluhan kepada ibu hamil dan pendampingan pada anak stunting bersama Desa Wonosari.Â
Siswa bekerja sama dengan Puskesmas Tambakaji untuk konsultasi mengenai pelaksanaan penyuluhan, penyampaian materi, dan meminta jadwal posyandu. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengikuti kegiatan posyandu secara langsung dan sekaligus meminta data ibu hamil dan anak stunting di masing-masing RW untuk pendataan peserta penyuluhan.
 Penyuluhan akan dilaksanakan pada hari Senin 18 Juli 2022 pukul 09.00-11.00 WIB dengan jumlah peserta 20 orang. Tiga topik penting yang diangkat selama penyuluhan adalah diet, parenting, dan sanitasi. Kegiatan tindak lanjut setelah penyuluhan adalah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat untuk membersihkan desa dan saluran air.
Asupan gizi yang optimal dan cukup berperan penting dalam mencegah stunting. Untuk anak yang masih dalam masa pertumbuhan, memperbanyak sumber protein sangat dianjurkan, selain tetap membiasakan makan buah dan sayur. Dalam satu porsi, setengah piring diisi dengan sayuran dan buah; setengahnya lagi diisi dengan sumber protein (baik nabati maupun hewani) dengan proporsi yang lebih tinggi dari karbohidrat.
Narkoba adalah jenis obat yang dapat digunakan tenaga kesehatan sebagai obat untuk pasien penyakit tertentu. Namun, jika disalahgunakan, dapat berdampak signifikan bagi kesehatan tubuh. Narkoba dapat berasal dari tumbuhan atau sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, menghilangkan rasa sakit, dan menimbulkan ketergantungan.
Seiring dengan pesatnya perkembangan informasi, perkembangan peredaran narkoba sudah berada pada tahap kritis dan sangat mengkhawatirkan. Apalagi target para pengedar tak lain adalah usia muda dengan emosi yang labil, yang mudah terpengaruh dengan kedok tren dan zaman.Â