Mohon tunggu...
Yohanes Bosco Otto
Yohanes Bosco Otto Mohon Tunggu... Lainnya - PNS Penyuluh Agama Katolik Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang Babel

Berbuatlah mulai dari hal kecil

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Educational Planning

29 Maret 2023   08:39 Diperbarui: 29 Maret 2023   08:41 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian perencanaan pendidikan dibahas dalam tiga pokok: karakteristik, dimensi, dan batasan-batasan. Pembahasan tentang karakteristik mencoba menggambarkan sifat-sifat (ciri-ciri) bawaan khusus kegiatan perencanaan pendidikan. Usaha selanjutnya untuk mendeskripsikan bidang perencanaan, yaitu dengan melihat dimensi-dimensi  yang menampakkan keluasan dan ruang aktivitas perencanaan yang mungkin dalam sistem perencanaan pendidikan. Pertimbangan-pertimbangan disajikan dalam sub topik "konstrain" atau kebijakan-kebijakan yang beranekaragam atau yang berhubungan dan atau mempengaruhi perencanaan pendidikan.

Karakteristik Perencanaan Pendidikan.

Perencanaan pendidikan pertama-tama adalah suatu proses yang rasional. Bercirikan pengembangan aktivitas pembelajaran masyarakat yang terorganisir, concern (memberi perhatian) kepada tujuan-tujuan sosial, makna sosial, tujuan akhir, proses dan pengawasan-pengawasan. Perencanaan Pendidikann merupakan desain konseptual di mana keputusan-keputusan dan tindakan atau pelaksanaan keputusan oleh kelompok dibuat. "Persiapan untuk berbuat" disebut "Perencanaan (Planning), dan "mengkomunikasikan apa yang dibuat" disebut "suatu rencana".

Perencanaan pendidikan merupakan suatu konsep yang dinamis. Memberi kepastian bahwa suatu rencana tidak dikonstruksi secara kaku dari tindakan penyimpangan yang tidak mungkin (impossible). Sasaran-sasarannya dinyatakan secara lebih eksplisit dan prosedur-prosedur dibuat secara terinci dan dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk meningkatkan kualifikasinya sebagai penentu atau penggagas kegiatan atau event, para perencana pendidikan harus memiliki tiga bidang pengetahuan khusus, yakni:

Suatu pemahaman tentang metode-metode ilmiah yang kontemporer dan kemampuan untuk mengaplikasikan dengan menggunakan fasilitas yang sesuai;

Suatu pengetahuan tentang nilai dan sistem nilai yang komparatif, untuk memfasilitasi keputusan-keputusan rasional mengenai tujuan-tujuan masyarakat;

Suatu pemahaman tentang kontinuitas dan diskontinuitas, trend-trend (kecenderungan), arah perubahan kerjasama manusia untuk melihat-memahami kemungkinan-kemungkinan yang muncul.

Planning yang bermakna meliputi beberapa komponen proses, seperti sasaran-sasaran yang akan dicapai, langkah-prosedur yang efisien untuk mencapai sasaran, ketepatan alokasi sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan dalam rangka mencapai sasaran, dan suatu konsepsi format yang sesuai untuk mencapai sasaran, serta kemampuan memanipulasi (memberdayakan) lingkungan fisik.

Bagaimanapun suatu definisi perencanaan yang spesifik dan diterima secara menyeluruh belum diformulasikan (dirumuskan). Karena planning bukan merupakan suatu definisi sederhana dan sifatnya berubah-ubah sesuai dengan konteksnya. Maka definisinya bisa bersifat struktural dan fungsional. Maksudnya bahwa konsepsi perencanaan ditentukan oleh faktor intrinsik (hakiki)  masalah-masalah dan pengaruh ekstrinsiknya.

Perencanaan memperhatikan=peduli pada konservasi (perlindungan-pelestarian) sumber daya. Perencanaan menentang pemborosan, duplikasi, penyalahgunaan, dan manajemen sumber daya yang asal-asalan. Esensi (intisari) perencanaan dan pembelajaran adalah perhatiannya pada lingkungan pendidikan masyarakat manusia. Maka, perencana harus mengetahui dan memahami nilai, tujuan, struktur sosial masyarakat agar dapat melayani mereka. Harvey Perloff: "Seorang pendidikan perencanaan menggunakan perencanaan sebagai suatu term umum yang mendeskripsikan cara-cara di mana manusia bertindak melalui dan dalam entitas yang terorganisir, berusaha keras memecahkan masalah-masalah dan memperkirakan visi masa depan yang mereka emban."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun