Mohon tunggu...
Yohanes Bosco Otto
Yohanes Bosco Otto Mohon Tunggu... Lainnya - PNS Penyuluh Agama Katolik Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang Babel

Berbuatlah mulai dari hal kecil

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Educational Planning

29 Maret 2023   08:39 Diperbarui: 29 Maret 2023   08:41 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERLUNYA PERENCANAAN PENDIDIKAN

Mengapa perlu perencanaan pendidikan? Apa misi perencanaan pendidikan? Kepada siapa perencanaan pendidikan bermanfaat dan ditujukan? Bagaimana proses perencanaan pendidikan dioperasionalisasikan? Jenis-jenis tugas apakah yang cocok bagi proses perencanaan pendidikan? Apa dan bagaimana hubungan antara perencanaan pendidikan, perencanaan  kota, transportasi, ekonomi dan perencanaan lainnya?

Kebutuhan akan perencanaan timbul bersamaan dengan intensifikasi kompleksitas masyarakat teknologis modern. Permasalahan seperti, populasi (kependudukan), kebutuhan tenaga kerja manusia, ekologi, penyusutan sumber daya alam, dan aplikasi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sembrono di segala tempat menuntut upaya solusi dari institusi pendidikan. Jika organisasi (lembaga) pendidikan menghadapi permasalahan di atas, maka perencanaan menjadi sesuatu yang sungguh diperlukan, dan kompetensi di bidang perencanaan menjadi tuntutan. Akan tetapi, sering terjadi bahwa komunitas pelayanan pendidikan yang mapan umumnya tidak mengenal/mengakui perlunya perencanaan. Akibatnya, di satu satu sisi mereka menuntut pemecahan, sementara di sisi lain secara serentak menolak suatu metode solusi/pemecahan.

Banyak masalah yang muncul sekarang ini merupakan akibat dari usaha-usaha manusia untuk memperbaiki salah satu aspek dalam hidupnya dan mengabaikan aspek lainnya. Manuver (siasat) yang maju mundur dan perbaikan yang terpilah-pilah merupakan sesuatu yang sangat mengganggu, dan dalam waktu yang lama justru berkembang menjadi masalah. Para perencana (Planners) dalam berbagai bidang, khususnya perencana bidang pendidikan mengakui perlunya perencanaan yang semakin terbuka dengan mempertimbangkan (memperhitungkan) faktor sosial, fisik, ekonomi, dan lain-lain.

Sering perencanaan pendidikan, seperti perencanaan kurikulum, desain fisik, perencanaan keuangan, perencanaan administratif, dan seterusnya, tidak terkoordinasi dengan baik, dan merupakan tambal sulam belaka. Cara demikian, dalam banyak kasus, merusak hasil pembelajaran dan pemborosan sumber daya. Pengkotak-kotakan kegiatan-kegiatan tanpa melihat integrasinya telah menciptakan penghambat usaha-usaha perbaikan program yang ada.

Memelihara kebiasaan ini secara kaku akan menghilangkan hasil atau dampak optimal dari pendidikan bagi individu peserta didik dan masyarakat. Untuk mengatasi masalah sosial, fisik, dan menanggulangi perencanaan pendidikan yang tidak memadai saat ini, maka diusulkan format kegiatan perencanaan sebagai berikut:

Perencanaan Pendidikan bidang umum: riset/penelitian, teori dan teknik pengembangan, menyusun perencanaan negara, wilayah, dan distrik sekolah dengan sejumlah persyaratan penting;

Perencanaan Pendidikan dalam segi fisik: rencana jangka menengah dan panjang (interval 5-10, 15-20 tahun)  pembangunan sekolah dan tata susunan yang layak, pembangunan lingkungan untuk aktivitas pembelajaran, pengembangan estetika, dan penelitian teknologi;

Perencanaan Pendidikan bidang sosial: survey (penelitian, peninjauan) tentang keinginan-keinginan masyarakat, perencanaan kurikulum, strategi pengajaran, survey kebutuhan sosial dan kebutuhan tenaga kerja, desain fisik dalam rangka meningkatkan interaksi pribadi dan sosial.  

Perencanaan Pendidikan dalam bidang administratif: pengawasan pembangunan, pengambilan keputusan, operasionalisasi dan pengelolaan, kontrol inventaris, perencanaan transportasi, survey bangunan gedung-gedung sekolah.

PENGERTIAN PERENCANAAN PENDIDIKAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun