Mahasiswa S1 Geografi  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat
Nama          : YOHANES ADVENTINO SIGIT CHANDRAÂ
Kelas                  : A
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 2410416110025
Mata Kuliah    : Pengantar Lingkungan Lahan BasahÂ
Dosen         : Dr. ROSALINA KUMALAWATI, S.Si.,M.Si
Lahan basah terjadi dimana air bertemu dengan tanah. Contog dari lahan basah antara lain bakau, lahan gambut, rawa-rawa, sungai, danau, delta, daerah dataran banjir, sawah, dan terumbu karang. Lahan basah ada di setiap negara dan di setiap zona iklim, dari daerah kutub sampai daerah tropis, dan dari dataran tinggi sampai daerah kering.
Saya mahasiswa  Universitas Lambung Mangkurat, Geografi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Yohanes Adventino Sigit Chandra dengan NIM 2410416110025 dari kelas A angkatan 2024. Di mata kuliah Pengantar Lingkungan Lahan Basah yang dibimbing oleh Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si., akan melakukan wawancara terhadap beberapa orang untuk mengetahui jenis pemanfaatan lahan basah serta pengaplikasian untuk masa depan.
Karakteristik Lahan Basah
1. Genangan Air: Lahan basah memiliki kondisi tanah yang terendam atau jenuh air selama sebagian besar tahun. Ini dapat berupa genangan air tawar, payau, atau air laut.
Â
2. Vegetasi:Tumbuhan yang tumbuh di lahan basah, seperti rumput, semak, dan pohon, biasanya memiliki adaptasi khusus untuk bertahan dalam kondisi basah, seperti akar yang dapat bernapas.
3. Tanah: Tanah di lahan basah sering kali bersifat anaerobik (tanpa oksigen), yang memengaruhi proses dekomposisi dan menghasilkan tanah yang kaya akan bahan organik.
Lahan basah sebagai sumber :
1. Kesejahteraan
Lahan basah seringkali dijadikan sebagai penggerak ekonomi lokal. Dengan menggunakan lahan basah secara bijaksana dan diversifikasi mata pencaharian masyarakat lokal akan memungkinkan bagi kita untuk mngurangi laju tren penurunan lahan basah, sekaligus mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial.
2. Mencukupi air bersih
Kebutuhan akan air telah meningkat dua kali lipat lebih banyak dari laju pertambahan penduduk. Kebutuhan air untuk konsumsi manusia, pertanian dan energi semakin meningkat. Dengan meningkatkan pengelolaan air dan pemulihan lahan basah, persediaan air dapat terjaga.
3. Makanan yang melimpah
Dengan memperbaiki praktek pengelolaan air dan pertanian di lahan basah yang disertai dengan mengintegrasikan pengelolaan berbasiskan lahan basah kedalam kawasan pertanian, ketahanan pangan jangka panjang dapat terjamin dan keanekaragaman hayati pun meningkat
4. Melindungi dari bencana
Dampak bencana alam maupun bencana buatan manusia semakin meningkat karena terjadinya perubahan iklim, adanya pembangunan yang tidak terencana dan semakin rusaknya kondisi lingkungan. 90% dari bencana yang terjadi tersebut berhubungan dengan air. Untuk mengurangi kerusakan dan kehilangan akibat bencana, mengembalikan lahan basah yang hilang dan memperbaiki lahan basah yang telah rusak merupakan salha satu solusinya.
5. Penyimpan karbon
Lahan basah merupakan salah satu penyimpan karbon permukaan (top carbon) bumi. Dengan melestarikan dan memulihkan lahan basah kita bisa mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kemampuan kita untuk beradaptasi dengan perubahan iklim, meningkatkan keanekaragaman hayati, keatahanan air dan kesejahteraan manusia.
6. Keanekaragaman hayati dan keindahan alam
Lahan basah mendukung kekayaan alam yang berlimpah dan unik, tetapi keanekaragaman hayati air tawar telah menurun drastis sejak tahun 1970-an. Tindakan bersama baik individu, kelompok masyarakat, pemerintah dan sektor swasta sangat dibutuhkan untuk membalikkan tren ini.
Berikut beberapa hasil wawancara :Â
Responden 1Â
Responden 2Â
Responden 3Â
Responden 4Â
Responden 5
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H