Mohon tunggu...
Yohanes Susanto
Yohanes Susanto Mohon Tunggu... -

Tidak terlalu jelek kalau dilihat dari belakang Lumayan tampan dilihat dari atas Dijamin Jatuh Hati jika dilihat dari depan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Rahmat dan Penderitaan

12 Mei 2010   09:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:15 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[10] Ibid. Bdk hlm 18-19. tentang gambaran kedua (cahaya) dan ketiga (cakrawala) dapat dibaca pada halaman yang bersangkutan.Dari semua itu Rahner berusaha menunjukkan bahwa semua pengetahuan kita akan benda-benda yang ada di dunia ini, selalu disertai dan dimungkinkan oleh adanya kesadaran akan sesuatu yang jauh lebih besar dari dunia, kesadaran akan Allah.

[11] Pakar Tsunami, Dr. Ir. Subandono Diposaptono, M.Eng mengatakan demikian dalam “Tsunami Aceh Terdahsyat di Dunia” dalam Kompas Cybermedia (www.kompas.com), 1 Januari 2005.

[12] Dalam “Indonesia (tak cukup hanya) menangis”, harian Kompas, 28 Desember 2004, Effendi Gazali mengutip wawancara Metro TV dengan Pdt. Nathan Setiabudi, Romo Mudji Sutrisno yang mengatakan bahwa “Tuhan sedang mendidik kita’, dan Aa Gym yang mengutarakan pasti ada hikmah yang besar di balik peristiwa besar it.

[13] Helen Lambourne “Tsunamy: Anatomy of Disaster”, BBCNews.com 27 Maret 2005.

[14] MSNBC.com, “Stunami in Asia Front Page”, http://www.msnbc.msn.com/id/6758619.

[15] Magnis F. Suseno. Menalar Tuhan. Pustaka Filsafat. Kanisius 2006. hlm 223-25.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun