[10] Ibid. Bdk hlm 18-19. tentang gambaran kedua (cahaya) dan ketiga (cakrawala) dapat dibaca pada halaman yang bersangkutan.Dari semua itu Rahner berusaha menunjukkan bahwa semua pengetahuan kita akan benda-benda yang ada di dunia ini, selalu disertai dan dimungkinkan oleh adanya kesadaran akan sesuatu yang jauh lebih besar dari dunia, kesadaran akan Allah.
[11] Pakar Tsunami, Dr. Ir. Subandono Diposaptono, M.Eng mengatakan demikian dalam “Tsunami Aceh Terdahsyat di Dunia” dalam Kompas Cybermedia (www.kompas.com), 1 Januari 2005.
[12] Dalam “Indonesia (tak cukup hanya) menangis”, harian Kompas, 28 Desember 2004, Effendi Gazali mengutip wawancara Metro TV dengan Pdt. Nathan Setiabudi, Romo Mudji Sutrisno yang mengatakan bahwa “Tuhan sedang mendidik kita’, dan Aa Gym yang mengutarakan pasti ada hikmah yang besar di balik peristiwa besar it.
[13] Helen Lambourne “Tsunamy: Anatomy of Disaster”, BBCNews.com 27 Maret 2005.
[14] MSNBC.com, “Stunami in Asia Front Page”, http://www.msnbc.msn.com/id/6758619.
[15] Magnis F. Suseno. Menalar Tuhan. Pustaka Filsafat. Kanisius 2006. hlm 223-25.