Pembaharuan Pola HidupÂ
Bencana  di satu  sisi  melahirkan  krisis bagi manusia,  namun  serentak pula mengkondisikan manusia  tentang cara berpikir dengan paradigma baru  dalam menentukan sikap untuk menjalankan kehidupannya.  Â
Kita  mencatat  beberapa  sikap dan pola hidup  baru ditengah masyarakat untuk  menghadapi  pandemic  Covid-19; seperti  Penggunaan masker, sering  mencuci tangan,  penyediaan tempat/wadah air  untuk mencuci tangan  dirumah-rumah pribadi  dan di tempat-tempat  pelayanan  umum, menjadi  sebuah  pemandangan  yang cukup menarik dan interes.  Sebuah contoh kewajiban dan tanggung jawab moral komunitas hidup bersama yang harus  ditaati.  Â
Ketika melihat dan memperhatikan perilaku masyarakat saat ini,  saya  lantas berpikir tentang sebuah kebudayaan klasik  Yudaisme  di Timur Tengah masa lalu. Kaum Yudais menjalankan praktek mencuci tangan, menggunakan cadar (masker) sebagai tuntutan keagamaan  dalam konsep haram  dan najis. Namun di sisi lain sebuah ajaran/seruan  moral tentang  pola  hidup  yang bersih dan sehat, dari  konteks lokal padang gurun.
Saat  ini  kebijakan tentang  lock down  telah  beralih  kepada new normal. Dalam  arti tertentu kita  kembali menjalankan  aktivitas  keseharian hidup  sebagaimana  biasa, kendati  masih dalam 'ancaman' virus corona. Maka sebuah  pertanyaan mesti dijawab  bersama bahwa, "Apakah  kita mampuh menjadikan peristiwa ini menjadi  peluang di tengah tantangan  untuk  saling  berbenah hidup dari  nilai-nilai  yang ada?"
Kiranya pengalaman-pengalaman di tengah lock down dapat menginspirasi kita  dalam  perjuangan melawan krisis  yang  masih saja  berlanjut untuk  membela kehidupan  demi bonum commune.