Mohon tunggu...
Ragil Sumantri
Ragil Sumantri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya adalah seorang remaja laki-laki. Hobi saya tidur dan bersepeda.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Regenerasi Perekonomian Indonesia Pasca Covid-19

11 September 2022   09:41 Diperbarui: 11 September 2022   09:54 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Regenerasi Perekonomian Indonesia Pasca Pandemi Covid-19

Perekonomian di Indonesia mengalami pemulihan yang relatif baik pada triwulan ke 2 tahun 2022 ini. Data menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh impresif sebesar 5,44 persen pada triwulan ke 2 tahun 2022.

 Bahkan, PDB harga konstan jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi yakni sebesar Rp2.924 triliun. Dari sisi produksi, lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 21,27 persen. 

Sementara dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 19,74 persen. Capaian ini menandakan tren pemulihan perekonomi Indonesia terus berlanjut dan semakin meningkat. Harapannya, tren pemulihan ini dapat berjalan secara konsisten dan tidak mengalami degradasi kembali.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam Konferensi Pers tentang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia kuartal ke II tahun 2022, Jumat (5/08), mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif lebih baik dibandingkan negara lain. Ekonomi Indonesia triwulan II-2022 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 3,72 persen. 

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 13,15 persen.  

Dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 32,00 persen. Dua engine pertumbuhan ekonomi dunia yaitu China dan Amerika Serikat sedang dalam situasi tetap dan pemerintah berharap hal tersebut dalam jangka panjang tidak berdampak pada perekonomian di ASEAN. 

Ini tentu dapat menjadi peluang bagi Bangsa Indonesia untuk lebih memacu pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan walau situasi perekonomian dunia sedang statis. 

Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Indonesia hendaknya menjalankan proses ini secara lebih independen tanpa terlalu tergantung pada situasi eksternal dunia. Indonesia sendiri adalah negara biodiversitas. Indonesia dapat memanfaatkan kekayaan flora dan fauna ini secara bijaksana untuk menstimulus peningkatan sektor perekonomian negara.

Pertumbuhan perekonomian tersebut tentu juga didukung oleh berbagai mobilitas yang mempengaruhi. Mobilitas yang dimaksud seperti mobilitas politik, contohnya adalah kebijakan pemerintah, maupun mobilitas rakyat, yang meliputi pekerja sekaligus konsumen. 

Dari aspek politik, kebijakan pemerintah mempengaruhi jalannya roda perekonomian. Aktifitas ekspor dan konsumsi rumah tangga menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi pada kuartal ke II tahun 2022 ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun