Kedua, kita bisa mendengar suara-suara lembut nan indah yang tidak sempat kita dengar dalam kebisingan. Alam semesta ini telah menyediakan aneka suara yang siap menghibur dan mendamaikan batin kita.Â
Suara sepoi angin, sorakan jangkrik di malam hari, kicauan burung, gemercik air, dll. Dalam kebisingan, suara-suara itu tertelan oleh kerasnya suara mesin. Selain itu, banyaknya kesibukan yang bercokol dalam pikiran turut menenggelamkan suara-suara itu.Â
Ketiga, pikiran lebih jernih. Pikiran yang penuh dengan berbagai soal ibarat air keruh yang perlu didiamkan. Lama-kelamaan akan jernih kembali. Saat kita mendiamkan pikiran, akan tercipta kejernihan memandang kehidupan. Berbagai masalah pun mampu diatasi dengan tenang.Â
Keempat, kita bisa menyadari diri. Pikiran, mulut, dan tindakan yang tidak mau diam membuat kita tidak menyadari keadaan diri kita yang sesungguhnya. Kita tidak merasakan betapa hebatnya kerja sistem tubuh kita. Kita tidak sadar betapa Tuhan selalu mencintai kita lewat sesama dan semesta.
Agar semua manfaat itu kita alami, kita perlu tegas memerintah diri kita: Halt Die Klappe!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H