Mohon tunggu...
Yohana Hartriningtyas
Yohana Hartriningtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Perempuan

Seorang ibu rumah tangga dengan seorang anak lelaki, pernah berprofesi sebagai guru dan pernah menjadi buruh pabrik

Selanjutnya

Tutup

Trip

Barang Wajib Saat Bepergian dengan Balita

30 Maret 2021   20:12 Diperbarui: 30 Maret 2021   20:25 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Ketika para ibu diajak bepergian dengan balita yang mengkonsumsi susu formula tentu ribet. Disinilah sayakan salah satu keuntungan Ibu yang bisa memberi ASI untuk anak.

Yup, mungkin saya satu dari beberapa ibu yang tidak beruntung karena tak bisa memberi ASI kepada anak.

Dampak baiknya saya bisa membagikan sedikit ilmu dari pengalaman mempunyai anak yang terpaksa dari kecil tanpa ASI. Salah satunya adalah barang wajib yang harus saya bawa saat bepergian ini.

1. Botol

Saya selalu membawa lebih dari 5 botol susu formula. Alasannya karena saya tidak tahu suami akan berhenti kapan saja dan dimana saja. Jadi membawa lebih banyak botol yang sudah steril sekalian lebih praktis untuk sepanjang perjalanan siang atau malam. Suami saya itu type rada malas kalo dimintai tolong singgah-singgah apa lagi perjalanan jauh.

2. Susu

Susu dalam toples itu wajib untuk mempermudah takaran saat membuat susu. Yang dalam toples ini biasanya saya letakan ditempat yang mudah saya jangkau bersama botol-botol. Jika bepergian lama atau tidak pasti kapan akan pulang biasanya saya juga membawa susu formula yang masih berada dalam pembungkusnya dan saya letakkan di dalam koper. Pernah suatu abai dan berpikir nanti beli di jalan bila kehabisan, alhasil saya kalang kabut saat susu habis. Rasanya mencari susu dengan merk dan umur sesuai anak saya itu susah banget dan si anak nangis tak sabar minta susu. Kapok, mending bawa stok saja dari pada cemas dan panik.

3. Termos

Ada memang susu formula yang bisa dibuat dengan air suhu ruangan, tapi tidak untuk anakku. Dia maunya susu harus hangat, jadi sebagai ibu saya bawa termos kemana-mana. Termos yang saya pakai pun bukan termos stainless tapi beneran termos yang dalamnya kayak kaca luarnya plastic itu. Awalnya saya pakai yang stainless tetapi panas yang tersimpan rasanya kurang awet karena sering saya buka. Sedangkan termos kapasitas 800 ml saya meskipun agak makan tempat tapi panasnya bisa bertahan 12 jam lebih.

4. Water Hitter

Benda ini wajib saya bawa. Sekali lagi karena alasan kerjaan suami saya yang tak pasti bisa pulang atau tidak sesuai rencana. Menginap di hotel pun tidak semua menyediakan water hitter ataupun kompor untuk merebus air isi ulang termos. Toh jika di jalan kehabisan air panas tinggal cari POM bensin atau rest area dan tinggal colok saja.

Memilih water hitter juga perlu pertimbangan bagi saya. Awalnya saya memakai yang stainlees gelas itu karena murah tak memakan bayak tempat di koper tetapi ternyata tidak worth beneran. Saya akhirnya beli yang ceret kapasitas 800 ml yang juga makan tempat lebih banyak tetapi saya punya keuntungan banyak juga yaitu nyucinya lebih gampang, kalau sudah selesai biasanya saya isi air dingin untuk bikin susu tanpa harus buka tutup botol, terakhir mati otomatis jika sudah mendidih.

5. Air Putih

Air putih ini biasanya saya bawa banyak namun saya bagi-bagi tempatnya. Botol kecil-kecil saya taruh di tas agar gampang mengambilnya saat bikin susu. Botol satu liter persiapan jika harus merebus air di jalan. Dan botol yang lain untuk saya dan suami jika bepergian pakai mobil pribadi. Pernah juga sih karena ada indikasi dari pada saya mumet mikirin stock air saya bawa gallon yang 5 literan itu.

6. Makanan dan Camilan

Wajib dong. Anak terkadang tidak cocok dengan makanan di luar. Bukankan para ibu akan khawatir jika anak tidak makan apalagi perjalanan jauh bisa masuk angin. Mengatasi hal itu saya Urusan perut biasanya menjadi pengeluaran terbesar saat perjalanan kemudian tak semua tempat makan cocok dengan selera. Menyiasati hal itu saya hampir selalu bawa makanan dari rumah baik itu berupa nasi dan lauk maupun camilan alias snack kesukaan anak. Prinsip saya yang penting si anak perutnya ke isi makanan bukan susu saja. Yap jika dia tidak mau nasi, saya akan berikan biscuit, jelly, wafer coklat, snack gandum, kentang goreng, tahu goreng, pokoknya apa yang dia mau. Saya juga akan bawa mie dan abon juga loh entah yang menghabiskan saya atau suami saya.

7. Baju ganti

Baju ganti anak adalah wajib, kalau hanya setengah hari biasanya saya bawakan dua stell tetapi jika tebak tebakan tak pasti saya banyakin bawa celana anak, 1 jaket, singlet 3-4 buah dan kaos 2-3 buah. Saya bawa singlet soalnya cepet kering jika dicuci. Untuk baju si kecil biasanya saya akan sediakan satu setel ganti di 2 popok sekali pakai serta plastik hitam di tempat yang mudah dijangkau. Baju saya dan papa secukupnya.

8. Popok sekali pakai dan plastic hitam.

Popok sekali pakai itu membantu banget saat dalam perjalanan. Saat penuh tinggal lepas masukan ke kantong plastic hitam agar baunya tak menyebar dan ganti yang baru.

9. Sabun cuci botol + sikat botol.

Sepele namun penting. Botol harus steril dan terkadang ada susu yang menempel di dasar botol susah dihilangkan. Sabun saya tak pernah lupa karena saya jadikan satu di tak organizer traveling alat mandi tetapi sikat botol? Saya sering dan cara mengakalinya adalah pakai sikat gigi yang biasanya merupakan fasilitas hotel jika kepepet dan brush nya saya bengkokkan pakai korek api pinjam suami. Saya sunggu merasa jadi jenius menemukan cara itu.

10. Peralatan Mandi/Toileters

Sabun mandi si kecil saya memilih yang praktis bisa dijadikan shampoo. Sikat gigi, pasta gigi, sabun mandi saya masukan dalam wadah sendiri. Tetapi saya juga menyiapkan sabun cair dalam wadah kecil di tas jinjing saya jika sewaktu-waktu perlu cuci tangan setelah menganti popok si kecil.

Itulah barang wajib yang harus saya bawa selama bepergian dengan anak saya yang sekarang berumur 2 tahun. Saat mpasi sih saya menganti makan si kecil dengan bubur instan seduh dan biscuit.  Tetapi jika ibu anti dengan makanan instan, slow cooker mungkin pilihan tepat untuk dimiliki. Semoga membantu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun