Mohon tunggu...
Yogi Saputra
Yogi Saputra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengujian Substantif terhadap Saldo Piutang Usaha

4 April 2016   19:48 Diperbarui: 4 April 2016   20:14 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

3.      Penanganan penjualan barang, kemungkinan salah saji dalam bentuk barang yang dikeluarkan dari gudang tidak berdasarkan order yang disetujui.

4.      Pengiriman barang, kemungkinan salah saji dalam bentuk:

5.      Penagihan, kemungkinan salah saji dalam bentuk tagihan dibuat untuk penjualan fiktif, demikian juga beberapa transaksi penjualan pengiriman barang tidak diotorisasi pejabat atasan yang berwenang,

6.      Pencatatan penjualan, kemungkinan salah saji dalam bentuk invoice mungkin tidak dicatat dalam jurnal dan buku pembantunya dan dapat pula invoice dicatat dalam rekening pelanggan yang berbeda.

 

F.     Audit Terhadap Transaksi dalam Sistem Penerimaan Kas

           Auditor bertanggung jawab terhadp pelaksanaan standar kedua terhadap transaksi penerimaan kas. Memperoleh pemahaman tersebut dilakukan denan mengajuka quisioner pengendalian intern terhadap transaksi penerimaan kas. Semua pertanyaan tersebut harus didokumentasikan salam suatu kertas kerja.

G.    Pengujian Substansi Terhadap Saldo Piutang

           Pembahasan pengujian substansi dalam siklusini haya menyngkut pengujian terhadap piutang saja, mengingat pengujian untuk beberapa rekening lainnya akan dibahas dalam siklus yang lain. Elemen piutang terdiri dari piutang dagang dan piutang wesel kedua elemen tersebut secacra dominan membentuk membentuk piutang perusahaan. Piutang dagang adalah piutang yang timbul dari aktivitas utama perusahaan dalam menjual barang atau jasa kepada para distributor atau konsumen langsung. Piutang terbentuk karena berlakunya kesepakatan bisnis dan undang-undang yang berlaku pada suatu negara.

           

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun