3. Â Â Â Penanganan penjualan barang, kemungkinan salah saji dalam bentuk barang yang dikeluarkan dari gudang tidak berdasarkan order yang disetujui.
4. Â Â Â Pengiriman barang, kemungkinan salah saji dalam bentuk:
5. Â Â Â Penagihan, kemungkinan salah saji dalam bentuk tagihan dibuat untuk penjualan fiktif, demikian juga beberapa transaksi penjualan pengiriman barang tidak diotorisasi pejabat atasan yang berwenang,
6. Â Â Â Pencatatan penjualan, kemungkinan salah saji dalam bentuk invoice mungkin tidak dicatat dalam jurnal dan buku pembantunya dan dapat pula invoice dicatat dalam rekening pelanggan yang berbeda.
Â
F. Â Â Audit Terhadap Transaksi dalam Sistem Penerimaan Kas
      Auditor bertanggung jawab terhadp pelaksanaan standar kedua terhadap transaksi penerimaan kas. Memperoleh pemahaman tersebut dilakukan denan mengajuka quisioner pengendalian intern terhadap transaksi penerimaan kas. Semua pertanyaan tersebut harus didokumentasikan salam suatu kertas kerja.
G. Â Â Pengujian Substansi Terhadap Saldo Piutang
      Pembahasan pengujian substansi dalam siklusini haya menyngkut pengujian terhadap piutang saja, mengingat pengujian untuk beberapa rekening lainnya akan dibahas dalam siklus yang lain. Elemen piutang terdiri dari piutang dagang dan piutang wesel kedua elemen tersebut secacra dominan membentuk membentuk piutang perusahaan. Piutang dagang adalah piutang yang timbul dari aktivitas utama perusahaan dalam menjual barang atau jasa kepada para distributor atau konsumen langsung. Piutang terbentuk karena berlakunya kesepakatan bisnis dan undang-undang yang berlaku pada suatu negara.
     Â
Â