Mohon tunggu...
Yogi Raka Siwi
Yogi Raka Siwi Mohon Tunggu... Jurnalis - Angka Nol

Angka Nol

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Manajemen Stres di Masa Pandemi Covid-19

24 November 2020   14:46 Diperbarui: 24 November 2020   15:28 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dosen Psikologi Untag Surabaya, Akta Ririn Aristawati, S.Psi., M.Psi., Psikolog dan Nindia Pratitis, S.Psi., M.Psi., Psikolog tangani kecemasan akibat pandemi Covid-19. Mereka berikan pelatihan manajemen stres terhadap Santri PPPM Baitul Makmur Surabaya melalui Zoom Meeting pada 18-19 Agustus 2020.  

 

Ketua pengabdian, Akta Ririn menyebutkan bahwa rasa takut yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19 justru akan memperburuk keadaan. Oleh karena itu rasa takut, stress, dan kecemasan harus mendapat penanganan yang sesuai.

 

''Masa kedaruratan akibat pandemi Covid-19 berpotensi melahirkan rasa takut, stres, dan cemas di masyarakat. Jika tidak ditangani dengan baik, cemas berlebih akan rentan menimbulkan gejala penyakit, termasuk di antaranya gejala Covid-19,'' ujar Ririn (23/11/20).

 

Lebih lanjut Ririn menambahkan, santri dituntut harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, dapat menjaga diri dari berbagai tekanan masalah yang mungkin saja terjadi di lingkungan pondok pesantren selama mengikuti proses pendidikan.

 

''Hal terberat yang biasanya dirasakan para santri adalah rasa rindu yang mendalam terhadap kenyamanan, kebebasan di rumah, serta beban emosional karena jauh dari orangtua atau orang-orang terdekat yang mereka sayangi,'' imbuh Ririn.

 

Kegiatan yang dilakukan untuk menangani kecemasan terhadap santri di PPPM Baitul Makmur adalah dengan melakukan pelatihan manajemen stres. Menurut Ririn, modul pelatihan manajemen stres untuk menurunkan kecemasan pada saat pandemi Covid-19 tersebut dilakukan menggunakan tiga tahap.

 

''Tahap pertama, partisipan manajemen stres belajar mengenal stres dan sumber stres yang muncul. Tahap kedua, partisipan mendapatkan dan mempraktekkan keterampilan coping terhadap stres. Sedangkan pada tahap ketiga, partisipan mempraktekkan teknik manajemen stres pada suatu peristiwa serta dilihat keefektifannya,'' jelas dosen Psikologi tersebut.

 

Terjadi penurunan tingkat kecemasan yang dirasakan oleh para santri PPPM Baitul Makmur setelah mengikuti pelatihan manajemen stress. Di samping itu para santri juga menyatakan mendapatkan banyak manfaat.

 

Pada kegiatan pengabdian itu, kedua dosen Untag Surabaya tersebut dibantu oleh Ananda Putri dan Kevin Amirudin yang merupakan mahasiswa Program Studi Psikologi Untag Surabaya.

Author : Yogi Raka Siwi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun