Ciri-Ciri Kurikulum Merdeka:
1. Pembelajaran yang Lebih Fleksibel: Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada sekolah untuk merancang kurikulum sesuai dengan potensi siswa dan kondisi sekolah. Fokusnya adalah pada pengembangan minat dan bakat siswa.
2. Profil Pelajar Pancasila: Kurikulum ini menekankan pembentukan karakter siswa melalui enam dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5): Salah satu elemen penting dari Kurikulum Merdeka adalah adanya kegiatan projek yang bertujuan untuk memperkuat karakter dan keterampilan siswa melalui aktivitas nyata.
4. Penyesuaian Materi yang Lebih Ramping: Berbeda dengan K13, Kurikulum Merdeka dirancang dengan materi yang lebih ramping sehingga guru dapat lebih fokus pada pengembangan kompetensi dasar siswa.
Perbedaan Utama Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka
1. Fleksibilitas dalam Pembelajaran: Kurikulum 2013 cenderung lebih terstruktur dan formal, sementara Kurikulum Merdeka menawarkan lebih banyak fleksibilitas bagi sekolah dalam menyusun dan mengatur pembelajaran. Ini memungkinkan pendekatan yang lebih personal terhadap kebutuhan siswa.
2. Pendekatan Proyek: Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada pembelajaran berbasis proyek melalui P5. Siswa didorong untuk belajar melalui pengalaman langsung, sementara Kurikulum 2013 lebih menekankan pada pembelajaran berbasis tema.
3. Penilaian dan Evaluasi: Kurikulum 2013 menggunakan penilaian autentik yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap, sedangkan Kurikulum Merdeka lebih berfokus pada proses dan kemajuan individu siswa dalam pembelajaran.
4. Pengembangan Karakter: Dalam Kurikulum Merdeka, pengembangan karakter melalui Profil Pelajar Pancasila menjadi pilar utama. Hal ini berbeda dengan Kurikulum 2013 yang lebih menekankan pada pengetahuan dan keterampilan.
Kurikulum Merdeka dianggap lebih relevan untuk diterapkan di era modern ini karena memberikan ruang bagi kreativitas dan inovasi. Dalam situasi pembelajaran yang semakin dinamis, kurikulum ini membantu siswa untuk lebih mandiri dan mampu menghadapi tantangan global. Pendekatan berbasis projek dan fleksibilitas dalam merancang materi pembelajaran memungkinkan guru untuk menyesuaikan pengajaran sesuai dengan potensi dan minat siswa, menjadikannya lebih adaptif terhadap perubahan.