Mohon tunggu...
Yogi Pratama
Yogi Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas sebelas Maret

Writers,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bisakah Kurikulum Merdeka Bertahan di Tengah Perubahan Birokrasi?

23 Oktober 2024   16:09 Diperbarui: 23 Oktober 2024   17:14 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   Sebelum dipecah, pengelolaan Kurikulum Merdeka ada di bawah satu atap di Kemendikbudristek. Kini, dengan adanya dua kementerian, tantangan baru muncul dalam hal koordinasi antar keduanya, terutama untuk memastikan implementasi Kurikulum Merdeka tetap berjalan lancar di lapangan. 

2. Penyesuaian Kebijakan Baru

   Dengan adanya dua kementerian, ada kemungkinan muncul kebijakan baru atau penyesuaian terhadap kebijakan yang sudah ada. Hal ini bisa mencakup penyesuaian terhadap penerapan Kurikulum Merdeka, seperti apakah akan ada perubahan dalam standar pelaksanaan atau fokus baru dalam peningkatan mutu pendidikan.

3. Kesinambungan Program Kurikulum Merdeka

   Pemisahan ini menimbulkan pertanyaan mengenai keberlanjutan program-program Kurikulum Merdeka yang sudah berjalan, termasuk pelatihan guru, penyediaan sumber daya, dan pendampingan teknis. Tantangannya adalah memastikan agar program-program ini tidak terputus dan tetap memberikan dukungan optimal bagi sekolah dan guru.

Meski ada beberapa tantangan yang dihadapi, pemisahan ini juga bisa membuka peluang baru bagi pengembangan Kurikulum Merdeka. Dengan adanya kementerian yang lebih fokus pada pendidikan, pengembangan kurikulum bisa mendapatkan perhatian lebih intensif. Beberapa peluang yang mungkin muncul adalah:

1. Peningkatan Fokus pada Implementasi Kurikulum  

   Dengan pembagian tanggung jawab, kementerian yang menangani pendidikan bisa lebih fokus pada penyempurnaan dan implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah-sekolah. Hal ini termasuk penguatan pelatihan bagi guru dan penyediaan bahan ajar yang lebih adaptif.

2. Kesempatan Revisi untuk Lebih Adaptif

   Proses revisi dan penyesuaian kurikulum mungkin menjadi lebih fleksibel karena kementerian baru dapat lebih responsif terhadap umpan balik dari lapangan. Hal ini bisa menjadikan Kurikulum Merdeka semakin sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru di seluruh Indonesia.

Di tengah dinamika ini, tanggapan dari para guru dan sekolah sangat beragam. Beberapa merasa khawatir jika ada perubahan kebijakan yang tiba-tiba dan mengganggu pelaksanaan Kurikulum Merdeka yang sudah mulai berjalan. Namun, ada juga yang optimis bahwa pemisahan ini bisa memberikan perhatian lebih spesifik terhadap kebutuhan pendidikan dasar dan menengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun